Gambaran SD Negeri di Pelosok Sulbar

Mamasa, fokusmetrosulbar.com - Sekolah sejatinya berfungsi secara maksimal sebagai tempat menuntut ilmu bagi peserta didik. Namun apa jadinya jika sarana dan prasarana pendukung sekolah tidak memadai.

Seperti yang terjadi di SDN 016 Barana, Desa Manipi, Kecamatan Pana', Kabupaten Mamasa. Meskipun dalam kondisi yang tidak layak, dimana bangunannya masih darurat menggunakan papan, hal tersebut bukanlah penghalang bagi murid-murid SDN 016 Barana untuk terus semangat menuntut ilmu.

Kondisi memprihatinkan tersebut menggugah empati perantau asal Pana' dan sejumlah donatur yang peduli terhadap dunia pendidikan. Boanergis Semarto salah satunya. Perantau yang saat ini berdomisili di Papua mengaku sangat miris melihat keadaan sekolah di kampung halamannya tersebut.

"Sejak bulan Februari lalu kami telah melakukan aksi penggalangan dana untuk memperbaiki sekolah tersebut. Awalnya saya mendapat informasi dari seorang guru di sekolah itu tentang kondisi sekolah disana, dan setelah saya kroscek kebenarannya, ternyata sekolah ini benar-benar belum tersentuh pembangunan, dan mulai saat itulah saya melakukan penggalangan dana dengan mencari donatur online," ungkapnya via telepon selular, Selasa (26/9).

Berkat upaya yang Ia lakukan bersama rekan-rekannya mencari donatur, saat ini telah terkumpul dana sekitar Rp. 22 juta dan rencananya dana tersebut akan segera dicairkan untuk memulai proses pekerjaan di SDN Barana.

"Dana ini terkumpul dari donasi online secara perorangan dan juga dari beberapa perusahaan. Rencananya saya akan cairkan sekitar 14 juta dulu sebagai tahap awal untuk memulai pekerjaan pondasi dan tiang bangunan. Tidak bisa langsung dicairkan semua karena ini dana donatur jadi harus saya pertanggung jawabkan kepada mereka sehingga perlu ada progres," ungkapnya.

Meski menghadapi sejumlah kendala dalam pendistribusian bahan bangunan lantaran kondisi jalan yang sulit menuju ke lokasi, namun Ia menuturkan akan tetap berupaya untuk dapat mengantar material sampai ke lokasi.

Ia menegaskan, upaya yang dilakukan murni keterpanggilan sebagai orang Mamasa, dan bukan untuk menyalahkan pihak lain utamanya pemerintah. Olehnya itu ia mengajak semua pihak yang berminat untuk berbuat dalam membantu masyarakat.

"Marilah kita berbuat sesuai yang kita bisa untuk membantu mereka," ajaknya (klp/tfk)