Ia Disindir Miskin karena "Naik Motor"

Ilustrasi

Jadi orang sebaiknya tidak merendahkan orang lain. Belum tentu apa yang kita lihat sama seperti apa yang kita bayangkan.

Bayu adalah seorang laki-laki dan suami yang baik. Ia punya kerja, punya istri, punya anak. Hidupnya bisa dibilang berkecukupan dan bahagia.

Suatu hari, ia menerima undangan reuni dari teman lamanya di kampus. Sebenarnya ia tidak terlalu dekat dengan teman-teman kampusnya dulu, namun atas permohonan salah satu teman yang lebih akrab dengannya, ia pun setuju untuk hadir di reuni itu.

Malam minggu tiba, Bayu pun menitipkan anaknya ke rumah orang tuanya, sedangkan istrinya masih harus pergi bekerja. Istrinya bekerja di bidang perhotelan sehingga sabtu minggu adalah hari dimana ia paling sibuk.

Seusai mengantar anak-anaknya ke rumah orang tua, ia pun pulang dan bersiap-siap untuk menghadiri acara reuni. Berhubungan restoran tempat mereka reuni tidak jauh dari rumah, Bayu pun memutuskan untuk naik motor ke sana.

Begitu tiba, teman-teman yang lain sudah pada hadir. Semuanya naik mobil. Ada sekitar 20-an orang.

Setiap kali reuni, pasti ditanya bagaimana kabar sekarang, apa pekerjaan sekarang, sudah menikah belum, dan lain-lain. Tidak sedikit orang yang membicarakan yang baik-baik tentang diri sendiri karena "gengsi". Mobil pun entah pinjam entah punya sendiri tidak ada yang tahu, yang penting harus terlihat "kaya" dan "bonafit" di depan yang lain.

Mantan Bayu juga hadir di sana. Mereka sempat pacaran di semester pertama kuliah. Tak lama pacaran, mantannya minta putus karena Bayu cuma naik motor. Mantannya kemudian cari pria kaya yang anak bos.

Ditambah lagi sekarang melihat Bayu datang masih pakai motor, mantannya pun tak kuasa menahan tawa. Di depan semua orang, ia pun menetawakan Bayu, "Lo masih pake motor juga? Emang gak berubah yah dari dulu! Masih aja kere!"

Teman-teman yang lain pun juga ikut ketawa dan bercanda, "Parah lu!"

Sebenarnya disindir begitu, Bayu juga tidak tersinggung, karena dia memang sudah tahu kalau mantannya itu memang begitu, materialistik. Toh, Bayu juga sudah move on sejak lama, jadi dia tidak memasukkannya ke dalam hati.

Saat ini, seorang wanita yang berpakaian seperti manager pun masuk ke ruang VIP mereka. Ia pun menyapa, "Malam semuanya. Perkenalkan, saya Mila, istrinya Bayu. Saya direktur di sini. Senang bisa ketemu kalian semua di sini. Hari ini biar Bayu aja yang bayar semuanya. Kalian pesan saja sampai puas ya!"

Mendengar itu, semua orang sontak melongo. "Istrinya Bayu?" "Ini hotel yang punya istrinya Bayu?" "Seriusan!?" Semuanya langsung heboh. Bayu cuma santai doang.

Mantannya pun langsung kehilangan muka, termasuk teman-teman yang lain yang menertawakannya. Mereka tak percaya kalau orang yang barusan mereka tertawakan itu adalah orang yang lebih hebat dan di atas mereka. Cuma bisa bilang, penyesalan memang datang terakhir.

Hingga acara berakhir, mereka semua masih tak percaya. "Ternyata gaya dan sikap kamu tidak berubah Bayu. Maafkan kesalahanku," kata mantan Bayu.

Dengan santai, Bayu menepuk bahu mantannya dan berbisik, "Harta adalah titipan. Perbanyaklah beristighfar. Jadilah orang yang pandai bersyukur atas nikmat-Nya. Saling menghargai adalah kunci kekayaan dan satu lagi, sayangilah keluarga,"

(*)

Related

MAMUJU 3895305355483071196

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Banner iklan disini