Saat Sang Legend Kembali ke Lapangan Hijau

Laporan: Adi Riadhy

Dunia sepakbola tidak mengenal perbedaan. Ia bisa mempersatukan orang dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan.

Rasa gembira, sedih, marah, kesal kerap kali dirasakan oleh pemain saat berada di lapangan hijau. Namun berbeda yang terlihat pada turnamen sepak bola U 35 Dandim cup I Tahun 2019 dihelat di lapangan Merdeka Mamuju, terlihat sejuk disore kali ini, tepatnya Selasa 05 Maret 2019.

Betapa tidak, sejumlah pemain legend harus kembali ke lapangan hijau untuk mengikuti turnamen tersebut tanpa harus melihat usia.

Pluit wasit sudah berbunyi pertanda babak pertama segera dimulai. Dimana, Bhayangkara FC Polda Sulbar berhadapan dengan ABG Milenial.

Jika selama ini sepak bola terkadang menciptakan ketegangan antar pemain, kali ini terlihat sejuk dan penuh dengan keakraban antara sesama pemain, terlebih pada suporter yang sesekali melempar sumringa di lapangan Merdeka Mamuju.

Betapa tidak, Asri merupakan mantan pelatih Persimaju dengan mengenakan kostum merah hitam dengan nomor punggung 65, harus berhadapan dengan Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Baharuddin Djafar yang terlihat mengenakan kostum orange hitam dengan nomor punggung 19.

Saat kedua tokoh ini bertemu di lapangan hijau, ada tawa terlempar disekitar lapangan Merdeka Mamuju sore tadi, dimana pak Asri dan Baharuddin Djafar ternyata masih cukup lihai memainkan sikulit bundar.

Hingga turun minum, kedua tokoh ini cukup menjadi perhatian khusus penonton saat itu, meski usia sudah tak muda lagi, namun cukup menyenangkan bagi orang hobbi olahraga ini.

Potret sejumlah pemain legend di turnamen kali ini cukup memantik, bahwa sepak bola kehadirannya terkadang membawa seribu satu macam kisah menarik yang mewarnai perjalanan hidup seseorang.

Wasit akhirnya meniup peluit panjang sebagai petanda akhir dari permainan antara Bhayangkara FC Polda Sulbar vs ABG Milenial.

Meski ABG Milenial mengungguli Bhayangkara FC Polda Sulbar dengan skor 2 - 0, namun tentu bukan menang dan kalah, tetapi saat itu penonton diperlihatkan keakraban antara sesama pemain dan yang utama adalah spirit membangun olahraga sepak bola dengan penuh sportifitas .

(*)