Transportasi Kapal Motor, Jadi Nadi Warga Karampuang


Laporan: Adhi Riadhi

Mamuju, FMS - Rabu, 6 Maret 2019, jarum jam menunjukkan pukul 05.47 pagi, aktivitas di pelabuhan Tempat Pelengan Ikan (TPI) Kasiwa terlihat normal.

Ada yang tidak pernah berubah ditempat itu, saat suara sejumlah kapal motor terdengar jelas saling berkejaran dari arah pulau di depan kota Mamuju itu.

Pulau Karampuang namanya, sebuah pulau yang terletak di  Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, dimana hanya dengan menempuh kurang lebih 30 menit, kita sudah sampai ke pulau itu.

Kebiasaan masyarakat pulau Karampuang dalam melakoni aktivitas ekonominya tentu hanya menggunakan alat transportasi kapal motor, termasuk sejumlah anak sekolah yang saat ini mengenyam pendidikan di ibukota Sulbar.

Seolah telah menjadi nadi, kapal motor menjadi satu-satunya alat transportasi bagi masyarakat Karampuang.

Tak berselang lama saya berdiri disekitaran pelabuhan tempat pelelangan ikan, kapal motor bercat warna biru bertuliskan " Fianti " bersandar tepat dibibir tanggul pelabuhan tersebut, seorang ibu dengan mengenakan jilbab ungu terlihat bergegas naik kedaratan dengan memegang sebuah kresek berisikan kerang laut yang akan dijual dipasar. Bukan hanya itu, beberapa anak sekolah terlihat berbaris menunggu giliran antrian untuk bisa menginjakkan kaki didaratan karena sedikit saja terpeleset mereka akan tercebur kelaut dan basah kuyup.

Yonura salah satu siswi kelas 2 SMK 1 Mamuju ini mengaku sudah terbiasa dengan menggunakan kapal motor saat berangkat ke sekolah.

"Sudah terbiasama kak naik kapal, terkadang juga kalau pulang sekolah kapal belum datang, yah terpaksa kita harus menunggu," kata Yonura.

Dia mengaku bahwa, kalau ada kegiatan disekolah seperti ekstrakurikuler diluar dari jam 5 sore, terpaksa harus memilih nginap di rumah sanak keluarga.

"Kalau biasa ada kegiatan sekolah diluar jam jam 5 sore, biasaka bermalam dirumahnya tanteku," sebut Yonura sebelum bergegas meninggalkan TPI menuju ke sekolahnya.

Semua penumpang kapal sudah mengosongkan tempat duduknya, tersisah pak Dahaming (54), pemilik kapal motor bercat warna biru itu merapikan sejumlah tempat duduk di kapal miliknya. Saya mencoba mendekatinya dan bertanya sudah berapa lama ia melakoni aktivitasnya mengantar masyarakat Karampuang  dan anak sekolah ke Ibukota Sulbar dengan kapal motor miliknya itu ?

Dahaming dengan terselip sebatang rokok disela - sela jarinya dan sesekali mengisapnya menjawab, sudah lamami anak, karena iniji bisa kita kerja dan kalau ini kapal tidak ada beroperasi, terpaksa masyarakat pulau karampuang juga tidak bisa kepasar dan anak - anak sekolah pasti meliburkan diri.

Saat ditanya soal jadwal operasi kapal motor tujuan pulau Karampuang - Mamuju ini dirinya menyebut bahwa, mulai dari jam 6 pagi sampai jam 5 sore. Setelah itu kami istirahat," kata Dahaming.

"Sementara biaya transportasi Karampuang - Mamuju itu bervariatif, bagi dewasa pulang pergi hanya Rp.10.000, sementara khusus anak sekolah Rp.25.000 perbulan," jelas pria tiga anak ini.

Dirinya menjelaskan, jika ada kegiatan anak sekolah diluar dari pukul 17:00 WITA, maka tentu mereka harus memilih nginap pada sanak keluarganya yang ada di kota Mamuju ini.

Setelah berbincang santai dengan pak Dahaming, saya memutuskan menyalakan kuda besi milikku dan pamit ke Dahaming, sebab matahari sudah mulai meninggi.

Ditengah perjalanan pulang, saya melihat perempuan-perempuan dikapal tadi, menatap kosong jalan beraspal yang laluinya sembari menenteng kresek berisi dagangan untuk dijual di pasar Mamuju yang tak jauh jaraknya dari pelabuhan Tempat Pelengan Ikan Kasiwa.

Melintasi mereka, dengan sesekali melempar senyum kepada mereka saya berucap, " tabe duluanka Bu," perempuan - perempuan tangguh itupun menjawabnya dengan santun " iye anak".

Begitulah aktivitas masyarakat Pulau Karampuang dalam keseharianya, mereka menggunakan alat transportasi sederhana untuk sekedar datang ke ibu kota, ada yang kerja, sekolah atau sekedar berkunjung kekeluarga mereka, namun tentu potret ini cukup menyisahkan pelajaran besar bahwa manusia memang harus selalu berusaha melakoni kehidupan dengan ikhlas.

(*)

Related

MAMUJU 1128447268866070311

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Banner iklan disini