Anwar Adnan Saleh Merasa Kehilangan Tokoh Karismatik Sulbar

Foto: Anwar Adnan Saleh. Dok istinewa.

MAMUJU,FMS-Ucapan belasungkawa atas wafatnya raja Mamuju, Andi Maksum Dai datang dari berbagai tokoh di Sulawesi Barat, salah satunya mantan Gubernur Sulbar dua periode Anwar Adnan Saleh yang merasa kehilangan tokoh karismatik Sulbar tersebut.

"Dari lubuk hati yang paling dalam , saya sekeluarga turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke hadirat Ilahi. Tokoh kharismatik namun berprilaku sederhana dan sangat santun sang pemangku hadat Maradika Mamuju H.Andi Maksum Dai," kata Anwar Adnan Saleh melalui sambungan telepon, Rabu (9/9).

Andi Maksum Dai meninggal di rumah sakit Akademis Jaury Jusuf Putera, Makassar pada, Selasa pukul 20 WITA. Dua minggu lamanya dirawat akibat menderita sakit dibagian empedu  dan menjalani operasi.

Menurutnya, almarhum adalah salah satu  tokoh kunci perjuangan pembentukan Provinsi Sulbar pada tahun 2002 hingga 2004. Dimana pada masa itu Sulawesi Barat masih satu wilayah dengan Provinsi Sulawesi Selatan.

Ditambahkan, selain sebagai tokoh juga kehidupannya sangat sederhana dan bersahaja. Serta suka membantu sesama  tanpa membeda-bedakan suku, agama dan srata sosial masyarakat. Selain itu,  juga aktif berinteraksi dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan baik dipemerintahan, kemanusiaan, agama dan kebudayaan.

"Jujur saya sangat kehilangan tokoh kharismatik Sulbar, beliau sangat saya hormati dan banggakan karena kesederhanaannya. Apalagi almarhum adalah salah satu tokoh kunci perjuangan pembentukan Provinsi Sulbar, yang sekaligus banyak menginspirasi saya sejak masa perjuangan sampai saat saya mendapat mandat dari rakyat Sulbar. Sebagai gubernur definitif   pertama melalui pilkada langsung tahun 2006," ujarnya. 

Suami wakil Gubernur Sulbar, Enny Angraeni Anwar tersebut mengajak kepada masyarakat Sulbar untuk mengenal beliau sebagai salah satu tokoh pembentukan Provinsi yang ke 33 di Indonesia. Beliau meninggal menjelang peringatan hari ulang tahun Sulbar yang ke-16 tahun di tanggal 22 September 2020.

"Beliau wafat menjelang masyarakat Sulbar memperingati HUT Sulbar ke-16 dibulan ini, itu sudah diatur yang maha kuasa supaya kita mengingat beliau. Saya menganggap bukan hal biasa saja. Kita yang masih hidup mengingat jasa-jasa beliau," terangnya.

Ia juga berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan menerima cobaan dari yang maha kuasa.

"Selamat jalan sang raja yang sederhana namun penuh wibawah. Doa kami menyertai semoga diterima disisi-Nya , diampuni segala dosa dan kesalahannya semasa hidupnya. Serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keihlasan," harapnya.

Sekedar diketahui almarhum meninggalkan seorang istri, empat orang anak dan tujuh orang cucu.(Al).

Related

MAMUJU 3735922078805442960

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene