Ribuan Pengunjung Padati Maulid Desa Galung Tulu
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/12/ribuan-pengunjung-padati-maulid-desa.html
POLMAN, FMS - Memasuki Rabiul Awal Tahun Hijriyah, ummat muslim di Sulawesi Barat (Sulbar) bergantian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Seperti tahun tahun sebelumnya, peringatan Maulid disambut meriah warga Desa Galung Tulu Kecamatan Balanipa, Polewali Mandar (Polman), hari ini, Rabu (14/12/2016).
Ribuan pengunjung dari berbagai daerah datang untuk menyaksikan totammaq (anak khatam Alquran ) yang sudah membudaya itu. Tampak ratusan Totammaq menaiki Saiyyang pattuqduq (kuda menari) sebagai bentuk perayaan bagi anak yang sudah khatam Alquran.
Acara tahunan ini sangat diapresiasi pengunjung, karena selain acara itu sudah menjadi ikon Polman, hal demikian merupakan bentuk perpaduan antara budaya Mandar dan memperingati Maulid Nabi besar Muhammad SAW.
"Acara ini sangat bagus karena cukup menghibur. Ada pakkalindaqdaqnya, rebananya dan totammaqnya. Agak mirip arak arakan ondel ondel ada pantunnya," kata Usman, seorang pengunjung.
Totammaq diarak berkeliling kampung hingga memasuki jalan raya, antrian kendaraan pun tak terelakan hingga beberapa kilometer. Sejumlah anggota kepolisian dilokasi tampak kewalahan mengatur lalu lintas.
Ahmad seorang pengguna jalan menilai, acara tahunan itu perlu ditingkatkan lagi dari segi pengaturan lalu lintas. Sebab, sejumlah kendaraan yang hendak melintas harus antri hingga satu jam.
"Mungkin akan baik jika pemerintah memberikan jalur alternatif, karena bagaimana kalau ada orang yang dalam keadaan mendesak, karena tidak ada jalur lain," ujarnya dengan sedikit mengeluh.(Tfk)
Ribuan pengunjung dari berbagai daerah datang untuk menyaksikan totammaq (anak khatam Alquran ) yang sudah membudaya itu. Tampak ratusan Totammaq menaiki Saiyyang pattuqduq (kuda menari) sebagai bentuk perayaan bagi anak yang sudah khatam Alquran.
Acara tahunan ini sangat diapresiasi pengunjung, karena selain acara itu sudah menjadi ikon Polman, hal demikian merupakan bentuk perpaduan antara budaya Mandar dan memperingati Maulid Nabi besar Muhammad SAW.
"Acara ini sangat bagus karena cukup menghibur. Ada pakkalindaqdaqnya, rebananya dan totammaqnya. Agak mirip arak arakan ondel ondel ada pantunnya," kata Usman, seorang pengunjung.
Totammaq diarak berkeliling kampung hingga memasuki jalan raya, antrian kendaraan pun tak terelakan hingga beberapa kilometer. Sejumlah anggota kepolisian dilokasi tampak kewalahan mengatur lalu lintas.
Ahmad seorang pengguna jalan menilai, acara tahunan itu perlu ditingkatkan lagi dari segi pengaturan lalu lintas. Sebab, sejumlah kendaraan yang hendak melintas harus antri hingga satu jam.
"Mungkin akan baik jika pemerintah memberikan jalur alternatif, karena bagaimana kalau ada orang yang dalam keadaan mendesak, karena tidak ada jalur lain," ujarnya dengan sedikit mengeluh.(Tfk)