Ayah dan Kakek Tewas Dibunuh, Aksan Berharap Pelaku Dihukum Setimpal
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/04/ayah-dan-kakek-tewas-dibunuh-aksan.html
Mamuju, fokusmetrosulbar.com-Aksan, remaja belia (14) yang saat ini tengah duduk di kelas dua SMP harus rela menerima kenyataan pahit. Ayah bersama kakeknya tewas dibunuh, Sabtu (15/4).
Peristiwa pembunuhan keluarga Aksan, disaksikan dengan mata kepalanya sendiri. Bahkan, pelakunya, masih ada hubungan kerabat
Kronologi kejadian bermula pada pukul 07.00 Wita pagi. Mereka bertiga Ramli (kakek), Arbi (bapak) dan Aksan sendiri pergi ke kebun. Mereka bermaksud memotong kayu untuk dijadikan rumah. Lokasi kejadian di dusun Kobaena yang masih dalam wilayah Desa Ahu, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Sulbar.
Tak berselang lama di lokasi, datanglah tiga orang yang merupakan pelaku pembunuhan yakni Hamsa, Harman dan Irba. Mereka tidak terima kayu yang sudah dipotong oleh korban, lantaran pelaku mengklaim kayu itu miliknya.
"Tiba-tiba pelaku datang dan marah-marah karena dia anggap kayu yang ditebang itu miliknya," ujar saudara korban Hasmar, mengutip cerita Aksan.
Tak berlangsung lama, sekitar pukul 11.00 Wita, terjadilah perkelaihan. Tiba-tiba Hamsa menikam Ramli dari belakang dan mengenai bagian kepala. Karena perkelahian tak seimbang, dua lawan tiga, akhirnya korban tak berdaya.
Sementara Aksan, anak dari Arbi melarikan diri. Aksan pun sempat diparangi pelaku di bagian belakang. Beruntung dia dapat bersembunyi tidak jauh dari tempat kejadian dan menyaksikan pembunuhan keluarganya.
"Andaikan Aksan tidak lari Pak dia juga akan dibunuh," terang Hasmar lebih lanjut, sambil menunjukkan luka bagian belakang Aksan.
Hasmar berharap agar pelaku dapat dijerat hukum sesuai perbuatannya yang telah menghilangka nyawa keluarganya.
"Saya berharap agar pelaku dihukum seumur hidup untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," harapnya. (awl/har)
Baca juga Perkelahian Maut di Tapalang Barat, Dua Nyawa Melayang
Peristiwa pembunuhan keluarga Aksan, disaksikan dengan mata kepalanya sendiri. Bahkan, pelakunya, masih ada hubungan kerabat
Kronologi kejadian bermula pada pukul 07.00 Wita pagi. Mereka bertiga Ramli (kakek), Arbi (bapak) dan Aksan sendiri pergi ke kebun. Mereka bermaksud memotong kayu untuk dijadikan rumah. Lokasi kejadian di dusun Kobaena yang masih dalam wilayah Desa Ahu, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Sulbar.
Tak berselang lama di lokasi, datanglah tiga orang yang merupakan pelaku pembunuhan yakni Hamsa, Harman dan Irba. Mereka tidak terima kayu yang sudah dipotong oleh korban, lantaran pelaku mengklaim kayu itu miliknya.
"Tiba-tiba pelaku datang dan marah-marah karena dia anggap kayu yang ditebang itu miliknya," ujar saudara korban Hasmar, mengutip cerita Aksan.
Tak berlangsung lama, sekitar pukul 11.00 Wita, terjadilah perkelaihan. Tiba-tiba Hamsa menikam Ramli dari belakang dan mengenai bagian kepala. Karena perkelahian tak seimbang, dua lawan tiga, akhirnya korban tak berdaya.
Sementara Aksan, anak dari Arbi melarikan diri. Aksan pun sempat diparangi pelaku di bagian belakang. Beruntung dia dapat bersembunyi tidak jauh dari tempat kejadian dan menyaksikan pembunuhan keluarganya.
"Andaikan Aksan tidak lari Pak dia juga akan dibunuh," terang Hasmar lebih lanjut, sambil menunjukkan luka bagian belakang Aksan.
Hasmar berharap agar pelaku dapat dijerat hukum sesuai perbuatannya yang telah menghilangka nyawa keluarganya.
"Saya berharap agar pelaku dihukum seumur hidup untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," harapnya. (awl/har)
Baca juga Perkelahian Maut di Tapalang Barat, Dua Nyawa Melayang