Rumpun Bambu Roboh, Rumah Warga Jadi Korban
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/04/rumpun-bambu-roboh-rumah-warga-jadi.html
Polewali Mandar, fokusmetrosulbar.com- Akibat diguyur hujan deras selama dua jam, mengakibatkan rumpun pohon bambu roboh dan menimpa rumah warga yang tinggal di bantaran sungai di lingkungan Pandebassi, kelurahan Sulewatang, Polman. Peristiwa ini terjadi pada Rabu malam (12/4), sekitar pukul 21:00 Wita. Penyebab rumpun bambu ini roboh, karena tidak mampu menahan derasnya arus sungai yang meluap.
Rumpun Pohon bambu ini menimpa bagian dapur rumahnya dan mengakibatkan rusak parah. Selain itu, banyak pula barang berharga miliknya yang tidak dapat diselamatkan, seperti barang elektronik, peralatan dapur, lemari. Akibat kejadian ini, pemilik rumah mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Menurut Rahayu pemilik rumah, saat kejadian ia bersama dua orang anaknya hendak tidur. Namun tiba-tiba terdengar suara keras seperti dahan pohon yang patah. Ia pun kaget dan berlari keluar rumah. Ia kemudian meminta tolong kepada tetangga. Warga kemudian berdatangan membantu.
"Waktu kejadian, saya bersama anak-anak sudah mau tidur, lalu terdengar suara gemuruh," ujarnya.
Rahayu tinggal dirumah berdua dengan anaknya. Ia telah lama berpisah dengan suaminya. Untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari, ia kadang kerja serabutan. Ibu dua anak ini hanya berharap ada bantuan dari pemerintah, untuk meringankan biaya perbaikan rumah miliknya.
"Semoga ada bantuan pak, karen saya tidak punya suami. Anak saya masih kecil semua" tuturnya sedih.
Untuk sementara, ia terpaksa mengungsi kerumah saudaranya yang tidak jauh dari rumahnya. Barang barang miliknya yang masih sempat diselamatkan juga telah dievakuasi kerumah tetangga. (ant/har)
Rumpun Pohon bambu ini menimpa bagian dapur rumahnya dan mengakibatkan rusak parah. Selain itu, banyak pula barang berharga miliknya yang tidak dapat diselamatkan, seperti barang elektronik, peralatan dapur, lemari. Akibat kejadian ini, pemilik rumah mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Menurut Rahayu pemilik rumah, saat kejadian ia bersama dua orang anaknya hendak tidur. Namun tiba-tiba terdengar suara keras seperti dahan pohon yang patah. Ia pun kaget dan berlari keluar rumah. Ia kemudian meminta tolong kepada tetangga. Warga kemudian berdatangan membantu.
"Waktu kejadian, saya bersama anak-anak sudah mau tidur, lalu terdengar suara gemuruh," ujarnya.
Rahayu tinggal dirumah berdua dengan anaknya. Ia telah lama berpisah dengan suaminya. Untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari, ia kadang kerja serabutan. Ibu dua anak ini hanya berharap ada bantuan dari pemerintah, untuk meringankan biaya perbaikan rumah miliknya.
"Semoga ada bantuan pak, karen saya tidak punya suami. Anak saya masih kecil semua" tuturnya sedih.
Untuk sementara, ia terpaksa mengungsi kerumah saudaranya yang tidak jauh dari rumahnya. Barang barang miliknya yang masih sempat diselamatkan juga telah dievakuasi kerumah tetangga. (ant/har)