Terima Kabar Memprihatinkan, Ince Kunjungi Penderita Paru-Paru

Mamuju Tengah, fokusmetrosulbar.com -- Legislator Mamuju Tengah Ince Irwan Tahir, bersama Kepala Bidang Perlindungan Sosial Baharuddin, menyambangi rumah penderita paru-paru Darnawati (29), Rabu (10/5) sore tadi.

Kedatangan Ince dan Baharuddin atas kabar adanya seorang penderita paru-paru, warga Jalan Sekoci Desa Topoyo Kecamatan Topoyo, tak berobat lantaran tidak memiliki biaya. "Kami kaget dengar kabar ini dan tidak menyangka jika ada penderita paru-paru tidak ditangani medis dengan alasan biaya," ungkapnya.

Ia menolak jika ada penderita paru-paru tidak ditangani puskesmas atau rumah sakit. Sebab penyakit itu justru dicari untuk diobati secara gratis sampai sembuh. Bahkan biaya pengobatannya sudah dianggarkan pemerintah. "Makanya kami sangat sayangkan kejadian ini dan langsung kesini melihat kondisi penderita," jelas Ince dirumah penderita.
Menurutnya, warga kurang mampu yang belum memiliki BPJS dapat menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Jaminan SKTM yang diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Mateng itu masih berlaku. Olehnya Ince menyayangkan jika Darna tidak mendapat pelayanan gratis di sarana kesehatan. Pasien kurang mampu itu justru mengeluarkan biaya pembelian obat dan rontgen saat berobat di RSUD Mateng. "Kami harap biaya pengobatan yang terlanjur dibayarkan Darna agar dikembalikan. Dananya harus dicairkan setelah semua syarat administrasinya dilengkapi," pinta anggota komisi III itu.

Benturan biaya yang menghambat pengobatan Darna juga disayangkan Baharuddin. Padahal pemerintah tidak pernah menutup mata pada warga kurang mampu. Selama ini pihaknya langsung menyikapi dan memberikan perhatian jika ada keluarga miskin yang butuh bantuan.

"Kami selalu siap kunjungi siapapun warga kurang mampu yang butuh perlindungan kesehatan. Apalagi soal penyakit paru-paru. Itu sebabnya kami datang meninjau langsung kondisi Darna. Kami akan berikan rekomendasi untuk mendapatkan kartu BPJS," terang Kabid Perlindungan Sosial Mateng itu.

Darnawati diketahui mengidap penyakit paru-paru setahun lalu. Ia sempat dirawat beberapa hari di Puskesmas Topoyo. Saat akan dirujuk ke RSUD Mateng keluarga pasien menolak lantaran tidak memiliki BPJS, apalagi biaya pengobatan. "Sebenarnya kak Darna sudah tigakali periksa disana (RSUD Mateng,red). Karena tidak punya BPJS kami terpaksa beli obat dan bayar rontgen hingga Rp500 ribu. Makanya keluarga tidak bersedia kalau dirujuk ke rumah sakit," tutur Santi, adik kandung Darna.

Darna bahkan minta dipulangkan kerumah. Ia jenuh karena selama menjalani perawatan di Puskesmas Topoyo, tidak ada perubahan. Sejak itulah Darna dirawat dirumah tanpa penanganan medis. (jml/riz)

Related

MATENG 6008567586697769539

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Banner iklan disini