Kisah Sedih Nenek Marunnia Warga Polewali, Lumpuh dan Tak Punya Kartu BPJS
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/07/kisah-sedih-nenek-marunnia-warga.html
Nenek Marunnia dan putranya Aksan (Foto: Asrianto/FMS) |
Kepada fokusmetrosulbar.com, nenek Marunnia menceritakan kisah hidupnya. Suaminya telah lama meninggal dunia. Dari pernikahan dengan suaminya itu, Marunnia dikaruniai seorang anak, Kasman. Sejak suami tiada, hanya Kasman-lah yang harus menjadi tulang punggung untuk mencari nafkah.
Dikisahan bahwa sebelum sakit, nenek Marunnia berjualan buah dan sayur di pasar. Lima tahun kemudian ia terkena penyakit diabetes yang menyebabkannya agak sulit berjalan. Tragisnya, dua tahun terakhir ini, ia terjatuh di rumahnya menyebabkan kakinya tidak bisa berjalan dan lumpuh. Praktis nenek ini hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur.
Abdullah, tetangga korban yang prihatin dengan kehidupan nenek Marunnia sangat menyayangkan pemerintah kelurahan setempat yang tidak memberikan perhatian khusus kepada nenek lansia ini. Abdullah mengatakan, nenek Marunnia sudah lama sakit, seIayaknyalah nenek ini mendapatkan bantuan.
"Nenek ini bukan tinggal di hutan. Ini di kota Polewali, bahkan jaraknya sangat dekat dari kantor Bupati," kesal Abdullah.
Nenek Marunnia di sekitaran tempat tinggalnya dikenal dengan sebutan mama Kasman. Ia tinggal di sebuah rumah panggung berwarna hijau. Ironinya, ia tinggal di kota Polewali yang jaraknya sangat dekat dari kantor Bupati. Dirumahnya tak ada perabot rumah yang mewah, hanya beberapa peralatan dapur sederhana. Ia tidur pada sebuah ranjang yang berada di bawah kolong rumah. Nenek Marunnia mengaku, selama ini ia masih mendapatkan jatah rastra, namun tidak cukup karena kadang lama baru keluar. Nenek juga tidak mempunyai BPJS. Yang dimiliki hanya KK dan KTP.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari pemerintah kelurahan setempat. Kepala Kelurahan Manding, Tanawali yang berusaha dikonfirmasi, tidak berada di kantornya saat wartawan mencoba untuk memintai keterangan. (ant/har)