Kejadian Langka, Bayi Berjenis Kelamin Ganda Lahir di Polman
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/10/kejadian-langka-bayi-berjenis-kelamin.html
Bayi berjenis kelamin ganda ini lahir di Polman (Foto: Asrianto/fms) |
Anak pertama dari pasangan Ardianto (24) dengan Warda (21) ini lahir pada tanggal 19 Sepetember bulan lalu dengan berat badan 2,2 kilogram.
Jika diperhatikan sepintas jenis kelamin bayi ini adalah laki-laki, namun di bagian bawah alat kelamin perempuan tampak terlihat jelas. Dan jika buang air seni, alat kelamin perempuan itu berfungsi.
Menurut Warda, ibu bayi, kejadian ini pertama kali diketahui setelah beberapa hari pasca dilahirkan. "Kami juga kaget Pak, waktu kencing ada lubang di bawah alat kelaminnya," katanya.
Warda mengaku, selama masa kehamilannya, tidak pernah merasakan ada kelainan di kandungannya. Ia pun rutin periksa ke Puskesmas Massenga, Polewali.
Saat hendak melahirkan, keluarga kemudian membawa Warda ke Puskesmas Massenga. Petugas Puskesmas kemudian merujuknya ke RSUD Polewali. Ia kemudian melahirkan melalui operasi sesar.
Rusni, bidan Pustu Takatidung mengatakan, jika ibu tersebut tidak terdeteksi di Pustu setempat karena selama ini ia hanya memeriksakan kesehatan kehamilannya di Puskesmas Massenga.
"Kartu BPJS-nya terdaftar di Puskesmas Massenga, jadi selama ini dia periksa di sana. Tapi itu tidak jadi masalah," katanya, saat dikonfirmasi di Pustu Takatidung, Minggu (22/10).
Untuk diketahui, jenis kelamin ganda atau ambiguous genital merupakan kondisi langka. Menurut ilmu kedokteran, biasanya penampilan organ kelamin bayi yang baru dilahirkan tidak jelas apakah perempuan atau lelaki. Kadang kelamin ganda langsung dapat dikenali segera setelah bayi lahir. Namun, ada juga yang bisa didiagnosis sebelum kelahiran, meski hal tersebut jarang terjadi.
Kini bayi mungil ini sedang dirawat ibunya dirumah panggung miliknya di sebuah gang sempit di kampung Kandoa, Takatidung. Hidup kedua orang tua bayi tersebut tergolong pas-pasan. Ayahnya hanya seorang buruh bangunan, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga biasa. Kedua orang tua bayi tersebut berharap agar pemerintah bisa membiayai anaknya untuk menjalani operasi.
"Kalau bisa anak saya dioperasi pak, saya mohon dibantu oleh pemerintap," harap Warda, ibu bayi tersebut. (ant/har)