Ratusan Perawat di Mamuju Ancam Bakal Istirahat Kerja
https://www.fokusmetrosulbar.com/2018/12/ratusan-perawat-di-mamuju-ancam-bakal.html
Mamuju, FMS - Ratusan perawat yang tergabung dalam Gerakan Nasional Perawat Honorer Indonesia (GNPHI) di Kabupaten Mamuju kembali melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Bupati Mamuju.
Mereka mengancaman akan melakukan istirahat kerja massal mulai Jumat (7/11/2018) hingga waktu yang tidak ditentukan jika tuntutannya tidak direalisasi.
Koordinator Daerah GNPHI Kabupaten Mamuju, Anjas mengatakan, gerakan yang tergabung dalam GNPHI sebanyak 800 yang tersebar diberbagai puskesmas, RSUD dan instansi pemerintah.
Dikatakannya, Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju berkewajiban dalam merumuskan sebuah regulasi yang berpihak dan pro terhadap keberadaan tenaga honorer dan sukarela.
“GNPHI akan istirahat kerja massal, baik tenaga honorer maupun tenaga sukarela di seluruh puskesmas, RSUD dan instansi pemerintah lainnya,” ancam Anjas.
Ia memaparkan beberapa tuntutan, diantaranya menuntut agar Pemda Mamuju menghilangkan nama perawat sukarela dengan memberikan pengakuan berupa SK Bupati.
Menuntut Pemda Mamuju untuk segera menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup). Serta memberikan upah sesuai UMP.
"Hari ini setelah kami melakukan pertemuan dengan Sekda Mamuju dan Kadis Kesehatan Kabupaten Mamuju, tidak ada solusi yang diberikan. Dan dengan ini hari juga, kami pastikan akan mogok kerja,” tandas Anjas.
Sementata itu, Sekda Kabupaten Mamuju, H. Suaib mengatakan, apa yang menjadi tuntutan para perawat belum bisa disetujui.
Ia mengatakan, akan mengkaji dulu besaran dari APBD Mamuju.
"Kami belum bisa setujui. Pasalnya, kami akan kaji dulu kemampuan APBD Mamuju. Cuma mereka (perawat) tidak mau bersabar dan mendesak agar disetujui," ujarnya.
Soal pelayanan kesehatan dipastikan terhambat, Suaib mengatakan, pelayanan kesehatan tetap akan normal karena disetiap instansi baik di RS, Puskesmas telah disiapkan tenaga ASN.
"Saya pastikan pelayanan kesehatan berjalan seperti biasa," kuncinya.
(usman)