Rahayu Respon Positif Rencana HMI Manakarra Gelar Aksi Soal Sawit


Mamuju, FMS - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra kembali menyambangi gedung DPRD Provinsi Sulawesi Barat untuk melakukan hering terkait persoalan anjloknya harga sawit yang ada di Sulawesi Barat.

Ketua Umum HMI Cabang Manakarra Sopliadi mengatakan, melalui HMI, petani yang berada di Mateng dan Pasangkayu meminta agar mendorong persoalan ini ke pemerintah.

"Bahkan, kami dimintai waktu untuk melakukan aksi besar - besaran yang mengatasnamakan kelompok petani, tapi kami masih menahan karena sudah dijanji pihak DPRD Provinsi untuk dimediasi secara baik -baik," kata Sopliadi.

Sopliadi mengatakan, dirinya juga merasa kecewa atas tindakan DPRD yang dinilainya tidak serius dalam mengawal persoalan ini.

"Kami dari HMI Cabang Manakarra kecewa atas tindakan pihak DPRD yang tidak serius dalam mengawal kasus anjloknya harga sawit, terbukti pada saat kami aksi di gedung DPRD Sulbar saat itu, kami dijanji untuk difasilitasi dan membicarakan persoalan ini dengan gubernur tapi itu tidak dibuktikan," jelas Sopliadi.

Perlu dipahami bahwa HMI sudah dua kali mendatangi kantor DPRD Sulbar, tapi seolah -seolah kasus ini tidak diperhatikan.

"Kami sudah dua kali ke DPRD, tapi seolah-olah persoalan ini tidak diperhatikan," ucap Sopliadi.

Atas ketidak seriusan pihak DPRD, rencananya HMI akan menggelar aksi besar-besaran.

"Kami akan melakukan aksi besar - besaran di kantor Gubernur Sulbar untuk menuntut hak petani sawit," terang Sopliadi.

Sementara, secara terpisah anggota DPRD Sulbar Rahayu saat dikonfirmasi via telepon Senin (7/01/2019) mengatakan, sebenarnya rencana adik - adik mahasiswa saya sudah sampaikan ke ketua DPRD via telepon untuk bagaimana kemudian mereka bisa memfasilitasi untuk bertemu dengan pak Gubernur Sulawesi Barat.

"Namun, hari ini memang ada rapat di kantor Gubernur bersama dengan ketua DPRD Sulbar, sehingga adik - adik mahasiswa belum ketemu dengan beliau," jelas Rahayu.

Dirinya menambahkan, mahasiswa inikan ingin bertemu dengan Gubernur secara kelembagaan untuk membantu mengkumunikasikan apa yang dikeluhkan oleh sejumlah petani sawit, karena bagaimanapun itu juga adalah bagian dari kepentingan masyarakat.

Saat ditanya rencana mahasiswa untuk melakukan aksi besar - besaran pada saat penetapan harga sawit yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2019, dirinya mengatakan, yah, tentu sangat mengapresiasi mahasiswa yang memperjuangkan hak - hak petani.

"Saya sudah sampaikan kepada mereka bahwa jangan biarkan penetapan harga TBS ini sebelum ada pertemuan, sebab ini menyangkut nasib petani sawit kita," tutup Rahayu.

(Adi)

Related

MAMUJU 7555761304864104537

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene