Bupati Habsi Wahid Sukses Nahkodai Kabupaten Mamuju

Bupati Mamuju H. Habsi Wahid

Masyarakat Mamuju mengenalnya dengan sebutan Habsi Wahid. Dia adalah Bupati Mamuju periode 2016-2021. 

Habsi dinilai sukses membawa masyarakatnya menuju pemantapan keimananan melalui programnya "Mioro Siola" Subuh berjamaah.

Baginya, awal pembenahan diri berada pada ketaqwaan manusia kepada Sang Pemilik Jagad.

"Bila iman seseorang baik, maka baik pula seluruhnya" kata Habsi.

Disinilah awalnya Habsi mulai menata Kabupaten Mamuju dengan iman. 

Tak hanya itu, program "Mamuju Mapaccing" sukses ditangan Habsi.

Pemerataan pembangunan pun kini telah dirasakan oleh masyarakatnya.

Habsi tidak berpangku tangan, ia terus bekerja dan berpikir tentang bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, tentang pelayanan kesehatan dan lainnya, bahkan semua kalangan diajak untuk mengawal pembangunannya.

Awal yang menjadi pemikirannya adalah soal transparansi. Dengan transparansi kunci dari kemajuan suatu daerah.

"Kuncinya adalah transparansi. Dengan itu semua pemerataan pembangunan dapat dirasakan oleh semua," ucap Habsi.

Habsi juga dinilai berhasil menata kota Mamuju, pembangunannya selama ini nyata terlihat, jalan-jalan di kota yang dulunya penuh dengan kubangan kini mulus. 

Tak berhenti disitu, Kantor DPRD pun dibangunnya demi pelayanan kepada masyarakat, bahkan Habsi segera akan membangun Manakarra Tower yang akan menjadi icon Kabupaten Mamuju serta GOR bertaraf internasional. Itu semua ia persembahkan untuk masyarakatnya.

"Mamuju tidak boleh tertinggal, Mamuju harus maju," tuturnya.

Dengan tekad menjadi pelayan masyarakat, Habsi Wahid membuat mayoritas masyarakat Bumi Manakarra memberi kepercayaan kepadanya.

Politikus NasDem ini memang terkenal rendah hati. Pengalaman di dunia politiknya tidak didapat secara instan. Namun dia dapatkan sebelum terjun ke dunia politik sungguhan seperti beragam organisasi dimasukinya.

"Kita hidup harus bisa berbuat dan melakukan sesuatu untuk masyarakat," ujarnya. 

Habsi memiliki tekad yang membara untuk mengayomi rakyat, membuatnya mampu untuk membenahi keterpurukan dan kemiskinan masyarakat Mamuju. 

Ia mengorbankan dirinya untuk kebaikan masyarakat. Sering mendengar keluhan rakyatnya.

Sebabnya, ia lebih banyak memikirkan rakyatnya. Kesejahteraan rakyat Mamuju menjadi agenda perjuangannya. Lebih banyak duka mewarnai kehidupannya. Namun, duka tersebut membawa makna berlimpah baginya.

(*)