Diduga Bunuh Diri, Kades Buangin Ditemukan Tak Bernyawa Sebelum Pembagian BLT

MAMASA, FMS--Kabar duka menyelimuti Desa Buangin, Kecamatan Rantebulahan Timur. Pasalnya, sang Kepala Desa, Pelipus ditemukan tak bernyawa dalam posisi tergantung di kebun kopi milik warga, Senin (27/7) pagi sekitar pukul 10.30 Wita.

Belum diketahui dengan pasti apa penyebab ditemukannya kepala desa tersebut dalam posisi tergantung. Namun diduga almarhum depresi lantaran sejumlah permasalahan terkait pengelolaan pemerintah desanya yang akhir-akhir ini menerpa.

Almarhum ditemukan sesaat sebelum penyaluran BLT kepada masyarakat penerima di desanya. Ia ditemukan warga tergantung seutas kabel di kebun kopi, di Dusun Buangin yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya di Dusun Salu Lemo.

Kepala Kantor Kecamatan Rantebulahan Timur, Elim Tupa'langi yang juga merupakan salah satu saksi yang pertama kali menemukan almarhum menuturkan sebelum ditemukan, warga mencari almarhum lantaran pada hari itu akan dilakukan pembagian BLT Dana Desa (DDes).

"Jadi kita tunggu tapi tidak datang, makanya kita cari karena saat ini akan dilakukan penyaluran BLT Tahap III di Desa Buangin," tuturnya.

Karen tak kunjung tiba, Ia menjelaskan pihak pemerintah kecamatan dan sejumlah orang yang hadir dalam kegiatan penyaluran BLT mulai resah dan menyuruh warga untuk mencari kepala desa.

Setelah dilakukan pencarian, naasnya saat ditemukan almarhum sudah tak bernyawa dengan posisi tergantung.

Elim menambahkan berdasarkan informasi yang diperoleh, almarhum sempat menulis surat yang ditujukan kepada keluarganya terutama istri dan anaknya agar saling menyayangi dan bersekolah dengan baik. "Surat itu diduga ditulis malam sebelumnya," tambahnya.

Salah satu keluarga almarhum, Alber yang juga keponakannya menuturkan pada sekitar pukul 08.00 wita pagi, almarhum meninggalkan rumah bersama dirinya dengan berboncengan.

"Sekitar satu kilometer meninggalkan rumah, almarhum minta diturunkan di salah satu jembatan dengan alasan hendak buang air besar," tuturnya.

Setelah menurunkan almarhum, dirinya disuruh agar terus ke kantor desa.

Kepala Puskesmas Rantebulahan Timur, Endang Hartini mengatakan berdasarkan pemeriksaan yang pihaknya lakukan terhadap mayat Pelipus, yang ditemukan hanya bekas jeratan tali dilehernya.

"Dan bekas lain disekujur tubuh tidak ditemukan, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan dan semuanya normal," katanya.

Sementara tanda-tanda umum korban gantung diri berupa lidah yang menjulur keluar dan biasanya ada cairan yang keluar dari alat kelamin, Ia menjelaskan pada mayat almarhum tanda seperti itu tidak ditemukan. "Namun tidak semua kasus gantung diri semuanya begitu," jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Mamasa, Iptu Dedi Yulianto yang turut hadir di TKP mengungkapkan berdasarkan informasi yang diterima, saat itu akan dilakukan penyaluran BLT DDes.

"Makanya disitu sudah menunggu, Camat, Babinkamtibmas, Pendamping Desa dan Masyarakat," ungkapnya.

Terkait dugaan alasan yang melatarbelakangi almarhum nekat mengakhiri hidupnya, Ia menerangkan hal tersebut masih akan didalami.

Meskipun ada dugaan alasan almarhum bunuh diri lantaran temuan sejumlah masalah terkait pengelolaan desanya, Ia menuturkan dirinya menganggap kasus tersebut telah selesai berdasarkan hasil pemeriksaan inspektorat kabupaten yang mengeluarkan rekomendasi kepada almarhum pengembalian kerugian negara.

"Adapun dugaan almarhum dibawah tekanan, itu akan kami selidiki lebih lanjut karena kami tidak bisa menerka-nerka," tuturnya.

Sebagai informasi, saat ditemukan gantung diri, almarhum mengenakan setelan jaket kulit dan kemeja, menggunakan celana jeans, dan masih memakai sandal kulit.

Jika dilihat, sepertinya kepala desa almarhum akan bersiap menuju ke kantor desa untuk melakukan pembagian BLT kepada warganya.(klp)

Related

MAMASA 1464248033211242689

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Banner iklan disini