Wabup Pasangkayu Buka Kegiatan Rembuk Stunting


PASANGKAYU-- Wakil Bupati (Wabup) Pasangkayu Herny Agus saat membuka acara rembuk stunting, Kamis 7 Juli.

Berlangsung disalah satu aula hotel di Pasangkayu. Hadir para unsur pimpinan Forkopimda, elemen terkait, serta para Kades.

Dalam kesempatan itu, Wabup menyebut angka angka stunting di Pasangkayu masih tinggi. Berdasarkan data tahun 2021 mencapai angka 28,6 persen. Perlu straregi dan keseriusan bersama untuk menurunkannya.

Kata dia, penanganan stunting mesti dilakukan secara keroyokan. Melibatkan semua elemen terkait. Sebab, kekurangan gizi pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari faktor kesehatan, infrastruktur, pendidikan, pola hidup, hingga kondisi sosialnya.

" Itu berarti, tidak hanya melibatkan satu instansi saja, tapi melibatkan beberapa instansi terkait. Terutama aparat desa. Kepala Desa (Kades) harus proaktif melakukan identifikasi dan antisipasi dini kepada warganya" imbuh Wabup.


Sambung dia, 20 persen anggaran desa yang dialokasikan untuk ketahanan pangan, bisa dimaksimalkan untuk penanganan stunting. Anggaran itu bisa menjadi stimulan untuk mendorong warga memanfaatkan pekarangan rumah menanam sayur-sayuran, dalam rangka pemenuhan gizi keluarga.

" Pola pikir masyakarakat kita juga perlu diperbaiki. Semisal nelayan, dia menghasilkan ikan, tapi kemudian dijual untuk dibelikan mie instant. Padahal gizi ikan itu sangat tinggi" seru Wabup. 

Lebih jauh Wabup menyebut, semangat menangani stanting mesti sama dengan semangat menangani wabah covid-19, demi mewujudkan generasi Pasangkayu yang sehat. 

Apa lagi, mengingat letak strategis Pasangkayu sebagai penopang Ibu Kota Negara (IKN). Pasangkayu wajib memiliki sumber daya manusia (SDM) yang andal. Siap bersaing dalam kondisi apapun. Sehingga tidak hanya menjadi penonton didaerah sendiri.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasangkayu, Samhari, selaku pelaksana kegiatan rembuk stunting menyebut, pelaksanaan rembuk diharap menghasilkan komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting, serta menghasilkan rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stanting untuk dilaksanakan tahun ini dan dimasukan dalam rencana kerja OPD tahun 2023.

" Hasil kegiatan rembuk stunting ini akan menjadi dasar pada gerakan penurunan stunting, melalui integrasi program yang dilakukan antara OPD penganggung jawab layanan dan partisipasi masyarakat" jelas Samhari.

Related

ADVERTORIAL 4598441173604752815

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Banner iklan disini