Siswa Madrasah Diimingi Beasiswa, Orangtuanya Tertipu Puluhan Juta

POLMAN, FMS -- Dua orangtua siswa Madrasah Tsanawiah Negeri (MTsN) Tinambung Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar, tertipu puluhan juta rupiah. 

Kedua korban telah diperdaya oknum penipu dengan modus mencatut nama Kepala dan Wakil MTsN (Wakamad) Tinambung. Kejadian pahit ini menimpa Sadariah warga Desa Lembang-Lembang dan seorang warga Kandemeng. 

Diceritakan Sadariah, awalnya Ia menerima telepon dari seseorang mengaku sebagai Wakamad pukul 15.00 wita, Jumat(12/8/2016). Orang itu mengatakan bahwa anaknya akan menerima beasiswa berprestasi dari pusat. Kemudian korban disarankan menghubungi nomor telepon kepala madrasah yang katanya sedang berada di Kantor Diknas Polewali. "Setelah menutup telepon saya langsung sambungkan nomor kepala madrasah sesuai yang diberikan orang itu," ungkap korban, Selasa malam (16/8/2016).  

Saat tersambung oknum penipu itu bertanya apakah nomor rekening atau ATM-nya ada, spontan korban menjawab iya. Kemudian korban diminta mengirim nomor rekening miliknya dengan alasan anaknya akan mendapat beasiswa. "Rekening itu katanya harus dikirim segera sebab hari itu adalah hari terakhir pencairan," beber Sadariah.

Tanpa pikir panjang korban langsung menuruti permintaan orang itu dengan harapan anaknya menerima beasiswa berprestasi. Sekira pukul 15.30 Hadariah ditemani seorang putranya pergi mengecek saldo ATM di Tinambung, namun hingga pukul 17.00 waktu setempat, uang yang dijanjikan itu belum juga masuk. "Sebenarnya setelah selesai dicek saya sempat curiga dan bertanya sama anak saya, apakah uangnya berkurang nak, anak saya menjawab tidak bu, hati saya lega dan pulang," tuturnya.

Saat masih diperjalanan, orang mengaku kepala MTs Tinambung itu ternyata menelpon kembali, namun Handphone yang tertinggal dirumah diterima suami korban Syaripuddin. Penelpon itu lagi lagi mendesak Syaripuddin agar mengecek ulang ATM. "Dia bilang kalau terlambat terpaksa menunggu gelombang kedua bulan November," kata Syaripuddin.

Baru saja istrinya tiba di rumah, Syaripuddin menyuruh tiga anaknya kembali ke ATM cek saldo salah satunya melani siswi kelas I B MTsN Tinambung. Atas permintaan penelpon mereka dibekali handphone untuk menuntun cara mencairkan dana. Didepan mesin ATM si anak diminta menekan tombol transfer untuk mengirim ke rekening 504101010008532 Atas Nama Harman Dudy , permintaan itu sempat dipertanyakan anak tapi alasan penelpon katanya memang sudah begitu. Saldo Rp10,5 juta di ATM harus digabungkan dulu, sebab setelah ditransfer akan kembali masuk Rp14 juta. Anak itu kemudian pulang dan menceriterakan kejadian pada orangtuanya. "Menurut anak saya orang itu menyuruh merobek bukti transfer, tapi tidak dilakukan," jelas Syarifuddin. 

Kejadian yang menimpa korban kemudian dilaporkan ke MTsN Tinambung melalui seorang staf. Ia ingin memastikan kebenaran dari pihak madrasah. Namun jawaban staf membuat korban terpukul. "Saya hubungi kepala madrasah tadi pak tapi katanya tidak ada yang seperti itu, mungkin bapak ditipu," jawab staf ditirukan Syaripuddin. 

Tak puas, keesokan harinya Ia menemui Kepala MTsN Tinambung Budiman. Namun ternyata Syaripuddin adalah korban kedua. Sebelumnya ada orangtua siswa melaporkan lebih dulu kasus penipuan dengan modus serupa. Bahkan sejumlah orangtua siswa juga mengaku menerima telepon serupa namun tidak diindahkan. "Sementara ini ada dua korban, dari Kandemeng tertipu Rp28 juta dan korban dari Lembang-Lembang Rp10 juta, kejadian ini sudah dilaporkan ke Polisi," paparnya. (tfk/riz)   

Related

POLMAN 3901553492807888396

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene