Tak Punya Anus Sejak Lahir, Ini Cerita Miris Balita Bonehau Mamuju
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/12/tak-punya-anus-sejak-lahir-ini-cerita.html
MAMUJU, FMS- Balita Muhajir (4 bulan) ini ditakdirkan lahir dalam kondisi yang berbeda. Cerita miris putra kedua, pasangan Fitriani dan Bugri ini dialami sejak lahir tanpa lubang pembuangan (anus). Akibatnya sejak berusia satu minggu, ia dilarikan ke rumah sakit Mitra Manakarra Mamuju untuk mengeluarkan feses dari dalam perutnya.
Dari salah seorang kerabat (tetangga) Muhajir bernama Yesi Kristina Pewana, diceritakan bahwa Hajir adalah anak seorang warga desa yang sehari-hari bekerja sebagai petani di kampung. Dikatakan Yesi bahwa orang tua Muhajir merupakan tetangga Yesi di sebuah desa bernama Mappu kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju Sulbar. Menurut Yesi, orang tua Muhajir sudah mengatahui anaknya tak punya lubang anus sejak ia dilahirkan.
"Waktu dua malam sudah lahir, orang tuanya sudah tahu anusnya tidak ada Pak, jadi langsung dibawa ke Rumah Sakit di Mamuju" kata Yesi menceritakan tentang Muhajir.
Kini kata Yesi, balita Muhajir ini tengah diupayakan pihak keluarganya untuk dibawa ke Rumah Sakit lagi. Hal itu dilakukan untuk operasi lanjutan agar lubang anus Muhajir dapat disintesa (dibuat) sehingga ia normal layaknya anak-anak lain seusianya.
"Jadi kan sekarang dibuat lubang kecil di bagian perutnya, jadi nanti akan dioperasi ulang Pak agar punya anus dia," katanya.
Bayi Muhajir yang saat ini berada di Bonehau, setiap saat mengeluarkan zat sisa lewat perutnya yang dibuat saat operasi di RS. Mitra Manakarra Mamuju. Karena itu, pihak keluarga berencana mengantar Hajir ke Makassar agar dapat dioprasi di Rumah Sakit yang lebih memadai.
Berharap Bantuan Pemerintah
Dari informasi yang disampaikan Yesi Kristina Pewana, pihak keluarga balita Muhajir telah mengalami kendala untuk biaya operasi di Makassar. Dikatakan bahwa, meskipun Bugri tercatat sebagai penerima kartu BPJS gratis, namun hal itu tidak memuluskan dia mengantar anaknya ke Rumah Sakit.
"Rencananya mau dibawa ke Rumah Sakit Wahidin Makassar Pak, tapi keluarga masih terkendala biaya," terang Yesi.
"Banyak biaya yang tidak ditanggung BPJS," lanjutnya.
Kepada wartawan, Rabu (21/12) Yesi yang mengaku turut perihatin akan nasib Muhajir, berharap agar pihak pemerintah berkenan mencarikan jalan untuk segera berobat ke Makassar. (har)
Dari salah seorang kerabat (tetangga) Muhajir bernama Yesi Kristina Pewana, diceritakan bahwa Hajir adalah anak seorang warga desa yang sehari-hari bekerja sebagai petani di kampung. Dikatakan Yesi bahwa orang tua Muhajir merupakan tetangga Yesi di sebuah desa bernama Mappu kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju Sulbar. Menurut Yesi, orang tua Muhajir sudah mengatahui anaknya tak punya lubang anus sejak ia dilahirkan.
"Waktu dua malam sudah lahir, orang tuanya sudah tahu anusnya tidak ada Pak, jadi langsung dibawa ke Rumah Sakit di Mamuju" kata Yesi menceritakan tentang Muhajir.
Kini kata Yesi, balita Muhajir ini tengah diupayakan pihak keluarganya untuk dibawa ke Rumah Sakit lagi. Hal itu dilakukan untuk operasi lanjutan agar lubang anus Muhajir dapat disintesa (dibuat) sehingga ia normal layaknya anak-anak lain seusianya.
"Jadi kan sekarang dibuat lubang kecil di bagian perutnya, jadi nanti akan dioperasi ulang Pak agar punya anus dia," katanya.
Bayi Muhajir yang saat ini berada di Bonehau, setiap saat mengeluarkan zat sisa lewat perutnya yang dibuat saat operasi di RS. Mitra Manakarra Mamuju. Karena itu, pihak keluarga berencana mengantar Hajir ke Makassar agar dapat dioprasi di Rumah Sakit yang lebih memadai.
Berharap Bantuan Pemerintah
Dari informasi yang disampaikan Yesi Kristina Pewana, pihak keluarga balita Muhajir telah mengalami kendala untuk biaya operasi di Makassar. Dikatakan bahwa, meskipun Bugri tercatat sebagai penerima kartu BPJS gratis, namun hal itu tidak memuluskan dia mengantar anaknya ke Rumah Sakit.
"Rencananya mau dibawa ke Rumah Sakit Wahidin Makassar Pak, tapi keluarga masih terkendala biaya," terang Yesi.
"Banyak biaya yang tidak ditanggung BPJS," lanjutnya.
Kepada wartawan, Rabu (21/12) Yesi yang mengaku turut perihatin akan nasib Muhajir, berharap agar pihak pemerintah berkenan mencarikan jalan untuk segera berobat ke Makassar. (har)