Sarana Sekolah Rusak Berat, Pemkab Polman Diharap Turun Tangan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/03/sarana-sekolah-rusak-berat-pemkab.html
Polewali Mandar, fokusmetrosulbar.com - Pemerataan infrastruktur pembantu di sekolah-sekolah seperti perpustakaan dan bangunan lainnya, memiliki nilai tersendiri dalam menunjang jalannya proses belajar-mengajar agar lebih maksimal. Tidak terkecuali kamar kecil (toilet).
Seperti halnya di SDN 50 Pandewulawang Kelurahan Balanipa Kecamatan Balanipa, Polewali Mandar. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1985 ini, punya sarana pendukung toilet, namun kondisi yang rusak berat menuai keluhan guru.
Kepada fokusmetrosulbar.com, Kepala Sekolah SD tersebut mengungkapkan, kondisi sekolahnya yang dinilai butuh perhatian pemerintah. Dia menceritakan, dengan kondisi itu para siswa ketika hendak buang air, harus pulang ke rumah masing-masing. Itu lantaran kondisi bangunan dikhawatirkan akan roboh sewaktu-waktu.
"Hanya guru-guru yang menggunakannya buang air kecil sesekali, itupun dengan perasaan khawatir," ucap Nurbaeti, saat ditemui di sekolahnya, Sabtu (18/3).
Dikatakan, berdasarkan juknis penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Dinas Pendidikan Polman, renovasi boleh dilakukan apabila kerusakan bangunan berstatus ringan.
"Tidak bisa direhab menggunakan dana BOS dek, karena kondisinya sudah tergolong rusak berat. Dan itu berdasarkan juknis," ungkap Nurbaeti, diamini guru lainnya.
Padahal kata dia, sarana pemerintah di tempat itu berupa air bersih cukup mudah didapatkan. Olehnya itu, dirinya berharap pemerintah memperhatikan kondisi sekolahnya dengan diupayakan bantuan rehab. (tfk/har)
Seperti halnya di SDN 50 Pandewulawang Kelurahan Balanipa Kecamatan Balanipa, Polewali Mandar. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1985 ini, punya sarana pendukung toilet, namun kondisi yang rusak berat menuai keluhan guru.
Kepada fokusmetrosulbar.com, Kepala Sekolah SD tersebut mengungkapkan, kondisi sekolahnya yang dinilai butuh perhatian pemerintah. Dia menceritakan, dengan kondisi itu para siswa ketika hendak buang air, harus pulang ke rumah masing-masing. Itu lantaran kondisi bangunan dikhawatirkan akan roboh sewaktu-waktu.
"Hanya guru-guru yang menggunakannya buang air kecil sesekali, itupun dengan perasaan khawatir," ucap Nurbaeti, saat ditemui di sekolahnya, Sabtu (18/3).
Dikatakan, berdasarkan juknis penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Dinas Pendidikan Polman, renovasi boleh dilakukan apabila kerusakan bangunan berstatus ringan.
"Tidak bisa direhab menggunakan dana BOS dek, karena kondisinya sudah tergolong rusak berat. Dan itu berdasarkan juknis," ungkap Nurbaeti, diamini guru lainnya.
Padahal kata dia, sarana pemerintah di tempat itu berupa air bersih cukup mudah didapatkan. Olehnya itu, dirinya berharap pemerintah memperhatikan kondisi sekolahnya dengan diupayakan bantuan rehab. (tfk/har)