Drama Kolosal HUT RI ke 72 Ungkap Sejarah Penyerbuan Tangsi Belanda di Majene

https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/08/drama-kolosal-hut-ri-ke-72-ungkap.html
![]() |
Drama kolosal perlawanan rakyat Mandar dipimpin Calo Ammana I Wewang. (Foto: Egi/FMS) |
Dalam drama yang diperankan puluhan pelajar dan anggota TNI ini, diceritakan bahwa Mara'dia Malolo Balanipa Calo Ammana I Wewang mulai menampakkan ketidaksenangannya terhadap Belanda saat gagal melakukan perundingan. Ketika itu, Calo Ammana I Wewang menilai sikap Belanda menginjak-injak rakyat Mandar. Kerjasama perdagangan yang ditawarkan Belanda dianggap merugikan rakyat Mandar dan sebaliknya menguntungkan pihak Belanda.
![]() |
Ilustrasi penangkapan Calo Ammana I Wewang diperagakan oleh pelajar SMA 2 Majene dan anggota TNI Majene. (Foto: Egi/FMS) |
Pada suatu pertempuran sengit antara rakyat Mandar dan pasukan Belanda, saudara kandung Calo Ammana I Wewang yang dikenal dengan Ammana I Pattolawali gugur dalam pertempuran. Peristiwa inilah yang memicu kemarahan Calo Ammana I Wewang dan membangkitkan semangat perlawanan rakyat Mandar menyerang Tangsi Belanda di Majene.
Soal sejarah Calo Ammana I Wewang ini, Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Majene Drs. Darmansyah mengatakan, Tangsi Belanda yang pernah diserang Calo Ammana I Wewang, saat berlokasi di Asrama Kompia A 721 Majene.
"Calo Ammana I Wewang juga menyerang Residen Belanda yang sekarang di depan Rujab Bupati Majene," kata Darmansyah menjelaskan peristiwa yang terjadi bulan Agustus itu.
Pada tahun 1907, Calo Ammana I Wewang tertangkap Belanda dan kemudian diasingkan ke Belitung. Selama 37 tahun pemberani Mandar itu hidup di pengasingan.
Drama kolosal yang diperagakan pelajar SMA 2 Majene dan personil TNI dari Kodim 1401 Majene, Kamis (17/8) ini diringi musik dan narasih yang memukai peserta upaca. Bahkan, sejumlah peserta upacara tampak menyampaikan teriakan saat terjadi adegan penangkapan Calo Ammana I Wewang.
Upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-72 diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai organisasi dan pelajar sekolah. Para pimpinan OPD dan unsur Muspida dan puluhan legium Veteran juga hadir dalam acara ini.
Bertindak selaku Inspektur Upacara Bupati Majene H. Fahmi Massiara, pemimpin upacara Danramil Pamboang Letkol Inf. Yulius. Naskah proklamasi dibaca Ketua DPRD Majene Drs. Darmansya. (har)