Warga Desa Mammi Polman Kesulitan Air Bersih
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/09/warga-desa-mammi-polman-kesulitan-air.html
Seorang ibu menenteng jerigen berisi air bersih, ancaman krisis air melanda desa Mammi Polman. (Foto: Asrianto/FMS) |
Untuk mengatasi krisis air bersih tersebut, warga terpaksa mengambil air di sebuah sumur yang berada di pinggiran kali kecil. Jarak sumur tersebut dari pemukiman warga sejauh 500 meter. Sumur tua ini menjadi satu-satunya tumpuan warga di dusun Mammi 1 untuk mendapatkan air bersih. Air ini dipakai untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, mandi dan mencuci.
Warga mengantri di sebuah sumur untuk mendapatkan air bersih. (Foto: Asrianto/FMS) |
"Dari dulu memang begini pak, biasa kami antri sampai malam," katanya sambil mengisi jerigen.
Hasmia juga mengaku terpaksa ikut antri bersama warga lainnya. Meskipun memiliki sumur, namun ia tetap mengambil air di sumur tersebut. Sebab, kualitas air sumurnya tidak dapat dikonsumsi.
"Air sumurku mulai kering. Ini dalam sekali pak, sekitar 30 meter turun. itupun airnya bau dan kuning," katanya.
Biasanya warga mulai ramai sejak pagi hari hingga malam hari. Warga terpaksa antri menunggu giliran, sebab debit air yang dihasilkan sumur tersebut sesikit. Warga harus rela menunggu berjam-jam untuk mendapatkan air bersih sebanyak lima liter. Berbagai wadah tempat air yang mereka bawa, seperti jerigen, ember, galon.
Jaringan air PDAM di desa ini memang belum ada. Namun rencananya PDAM Wai Tipalayo akan membangun jaringan aor PDAM akhir bulan Oktober.
"Sudah ada sekitar 50 pelanggan yang sudah mendaftar, jadi secepatnya kami akan bangun," terang Fadli Anwar, Dirut PDAM Wai Tipalayo, saat dikonfirmasi, Senin (4/9). (ant/har)