Warga Tuding Pembangunan Perumahan Penyebab Banjir
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/10/warga-tuding-pembangunan-perumahan.html
Polewali, fokusmetrosulbar.com - Hujan deras yang melanda wilayah Polewali Mandar (Polman) dan sekitarnya Sabtu malam, (7/10) pemukiman warga di lingkungan Tanro Barat, Kelurahan Polewali, kebanjiran. Akibatnya, puluhan rumah warga terendam air yang mencapai 30 sentimeter.
Warga menuding banjir disebabkan pembangunan sebuah perumahan yang berada ditengah pemukiman. Warga mengungkapkan, sejak dibangunnya perumahan, air seringkali menggenangi pemukiman warga setiap turun hujan.
Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Banjir biasanya akan surut selama lima hari kedepan.
"Dulu tidak banjir begini pak, nanti setelah dibangun perumahan," kata Ibnu, warga sekitar.
Warga berharap agar pihak pengembang bisa mencari solusi agar pemukiman warga sekitar tidak kebanjiran lagi.
Sejumlah perabot rumah tangga warga rusak seperti lemari dan tempat tidur, hingga peralatan elektronik lantaran terendam air banjir. Barang yang masih bisa diselamatkan, terpaksa dievakuasi barang ke tempat yang lebih aman. Untuk sementara warga yang rumahnya kebanjiran terpaksa mengungsi kerumah kerabat maupun tetangga, sebagian lagi masih tetap bertahan dirumah masing- masing.
Sementara pihak pengembang perumahan belum bisa dikonfirmasi, sebab tak ada satupun petugas yang berada di lokasi. Nomor telepon seluler pihak pengembang juga tidak aktif. (ant/tfk)
Warga menuding banjir disebabkan pembangunan sebuah perumahan yang berada ditengah pemukiman. Warga mengungkapkan, sejak dibangunnya perumahan, air seringkali menggenangi pemukiman warga setiap turun hujan.
Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Banjir biasanya akan surut selama lima hari kedepan.
"Dulu tidak banjir begini pak, nanti setelah dibangun perumahan," kata Ibnu, warga sekitar.
Warga berharap agar pihak pengembang bisa mencari solusi agar pemukiman warga sekitar tidak kebanjiran lagi.
Sejumlah perabot rumah tangga warga rusak seperti lemari dan tempat tidur, hingga peralatan elektronik lantaran terendam air banjir. Barang yang masih bisa diselamatkan, terpaksa dievakuasi barang ke tempat yang lebih aman. Untuk sementara warga yang rumahnya kebanjiran terpaksa mengungsi kerumah kerabat maupun tetangga, sebagian lagi masih tetap bertahan dirumah masing- masing.
Sementara pihak pengembang perumahan belum bisa dikonfirmasi, sebab tak ada satupun petugas yang berada di lokasi. Nomor telepon seluler pihak pengembang juga tidak aktif. (ant/tfk)