DP3A Harap Keluarga Korban Kekerasan Seksual Anak Terbuka

             Kepala DP3A Festy Paotonan

Mamasa, FMS - Sejumlah kasus yang melibatkan anak dibawah umur mulai dari kasus kenakalan remaja hingga pelecehan seksual terjadi di Mamasa sepanjang tahun ini.

Misalnya kasus sodomi terhadap anak dibawah umur dan tawuran pelajar yang baru-baru ini terjadi. Peristiwa tersebut nyatanya menjadi perhatian serius publik. Kasus itu memberi dampak psikologis bagi perkembangan anak.

Menanggapi hal itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Mamasa, Pesty Paotonan mengatakan pihaknya terkendala sejumlah masalah untuk melakukan pendampingan dalam rangka pemulihan trauma psikologis.

"Kami sebenarnya secara terbuka sudah berupaya melakukan sosialisaai untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa DP3A siap memberi pendampingan, namun masyarakat masih enggan melaporkan jika ada kejadian," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (28/11).

Dijelaskan keengganan masyarakat menyampaikan kejadian yang melibatkan anak dibawah umur, utamanya kasus pelecehan seksual karena secara budaya dan kebiasaan dianggap aib.

Biasanya kejadian seperti itu diselesaikan  secara kekeluargaan. Ia mencontohkan kasus sodomi terhadap anak yang beberapa waktu lalu pihaknya memperoleh informasi adanya kejadian tersebut melalui pemberitaan media yang langsung direspon  pihak DP3A.

"Itu hari begitu kami baca beritanya, bidang perlindungan anak langsung berkordinasi dengan pihak Polres Mamasa yang menangani kasusnya. Dan sampai sekarang kami terus melakukan koordinasi untuk mengawal perkembangannya," ucapnya

Ia mengaku  punya kendala untuk melakukan pendampingan kerena pihak keluarga enggan terbuka terlebih jika kasusnya sudah ditangani polisi.

Pesty berharap agar kedepan masyarakat lebih terbuka jika terjadi kasus yang melibatkan anak dibawah umur sehingga pihak DP3A dapat memberi upaya pemulihan tarauma psikologis bagi korban.

 "Saya harap pendampingan untuk pemulihan trauma psikologis tetap dilakukan bagi anak yang jadi korban, sehingga kejadian yang menimpanya tidak mengganggu perkembangannya dikemudian hari," harapnya. (Kedi)