Kisah Seniman asal Mamuju Miliki Kemampuan Melukis

Mamuju, FMS - Daniel (28) remaja kelahiran Dusun Salubatu, Desa Buttuada, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, memiliki keahlian dalam hal melukis. Tak jarang ia melukis wajah sejumlah pejabat daerah hingga pejabat negara.

Seperti halnya mantan Gubernur Sulawesi Selatan yang kini telah menjabat Menteri Pertanian ( Menpan), Sahrul Yasin Limpo.

Selain itu, sejumlah pejabat daerah seperti Bupati Mamuju Habsi Wahid dan wakilnya Irwan Setya Putra Pababari, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Wakil Bupati Mamasa Martinus Tiranda dan istri Gubernur Sulawesi Selatan Liestiaty F Nurdin.

Remaja lulusan tahun 2018 jurusan seni rupa di perguruan tinggi di UNM Makassar  kini
mengembangkan karirnya di Mamuju, Provinsi Sulbar.

Daniel sehari-hari bekerja sebagai pelukis, ia menyewa kos-kosan untuk dijadikan tempat berkarya
di jalan Pongtiku, Kelurahan Rimuku, Kabupaten Mamuju.

Daniel mengaku hasil karyanya bukan hanya melukis atau membuat sketsa wajah dari kanvas atau kertas , namun juga membuat patung seperti patung pendiri Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) Labran Pane yang berada di pantai Losari, Makassar merupakan hasil karya tangannya.

Dikatakan Untuk membuat hasil karya lukisan atau sketsa wajah ia mengunakan bahan seperti
kertas, kanvas, telenan kayu, cat air, patung piber dan patung semen dan membutuhkan waktu satu hingga dua hari.

"Harga yang ditawarkan bervariasi mulai harga Rp 80 ribu hingga Rp 2 jutaan lebih tergantung tingkat  kesukaran membuatnya," ujarnya.

Daniel mengisahkan sejak kecil sudah memiliki bakat dalam hal menggambar, kemampuannya itu terus  kembangkan hingga sampai ke perguruan tinggi.

" Waktu masih kecil, sudah hobi menggambar sampo switsal yang ada gambar bayinya yang ada rambutnya naik keatas," ujarnya. Kamis (28/11/2019).

Lanjut Daniel sejumlah pameran telah diikuti seperti, ia mewakili Sulbar diajang pameran budaya di Jakarta pada Januari 2019 di Jakarta, mengikuti pameran di Makassar Biennale pada bulan September 2019 yang dihadiri para seniman setanah air dan juga dari negara luar seperti Jepang dan Taiwan.

Ia berharap pemerintah Provinsi Sulbar dan Pemkab Mamuju memperhatikan para seniman, dengan membuatkan galeri seni.

"Jadi kita berharap ada galeri seni di Mamuju untuk memajang hasil karya para seniman," harapnya.

Lanjut Daniel untuk membuat satu karya seni ia membutuhkan waktu satu hingga dua hari, terkadang pula ia dibantu oleh rekannya jika membuat karya seni di dinding seperti di rumah makan dan desain dinding pada warung kopi (Warkop).

"Kalau lukisan di dinding tarifnya Rp 200 ribu permeter," pungkasnya.( Awal).

Related

MAMUJU 1329824892994754473

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Banner iklan disini