220 Kilogram Daging Penyu Kering Berhasil Diamankan Polisi di Mamuju
MAMUJU, FMS - Kepolisian Sektor (Polsek) Kalukku berhasil menangkap dua orang inisial J dan S warga
Lingkungan Tampalambagu, Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Selasa ( 6/10 ). Keduanya ditangkap karena memiliki sedikitnya lima ekor penyu dan 220 kilogram daging penyu yang sudah dikeringkan dan siap untuk dijual.
Kapolsek Kalukku, Ipda Sirajuddin mengatakan, kedua pelaku yang diamankan ini merupakan petani rumput laut. Dari keterangan tersangka kata Sirajuddin pelaku menangkap hewan yang dilindungi dan membunuhnya , walau beralasan bahwa hewan tersebut sering menganggu rumput lautnya yang dibudidaya di perairan Lombang – Lombang, Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku. Akibatnya mengalami gagal panen.
”Penyu itu ditangkap karena kerap menganggu tanaman rumput lautnya,” kata Sirajuddin, Kamis (8/10).
Selain membunuhnya, daging penyu yang sudah dikeringkan itu ia jual disalah satu pedagan yang ada di kota Mamuju.
“Mereka menangkap dan menjual dagingnya yang sudah keringkan di Mamuju, sementara cangkangnya dibuang begitu saja,” ungkapnya.
Penyu yang diamankan 5 ekor itu, setelah dilakukan pendataan dan dokumentasi oleh penyidik polisi untuk menjadi barang bukti, dan langsung dilepaskan ke laut untuk menghindari kematian.
”Kami lepas kembali setelah kami data dan dokumentasikan, takutnya penyunya mati,” ujarnya.
Sementara pemerhati sahabat penyu Sulbar, Muh Yusri berharap pihak kepolisian memproses pelaku sampai tuntas. Penyu yang ditangkapnya merupakan jenis penyu sisik yang langka dan dilindungi pemerintah.
“Apapun alasan pelaku menangkap penyu karena mengganggu rumput laut itu tidak masuk akal. Karena penyu yang disita petugas adalah penyu sisik tidak makan rumput laut,” terangnya.
Ditambahkan Yusri, beberapa daerah di perairan Sulbar banyak petani yang membudidaya rumput laut. Namun tak merasa terganggu adanya penyu.
“Kami sangat berterima kasih kepada petugas karena sudah membongkar perdagangan penyu di Sulbar khususnya di Mamuju,” pungkasnya. (ai)