Akmal Launching Penanganan Stunting Berbasis Masjid


SAMBUTAN. Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik di hadapan jamaah Masjid Al Madinah, Kabupaten Pasangkayu, akhir pekan kemarin.(Foto Farid)


MAMUJU, FMS - Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik melaunching gerakan penanganan stunting berbasis masjid di Masjid Al Madinah, Kabupaten Pasangkayu, Minggu 2 April.

Gerakan ini adalah inisiatif Pj Gubernur Sulbar yang akan di kerjasamakan dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), Baznas Provinsi dan juga akan melibatkan remaja masjid se-Sulbar.

"Kita minta seluruh ta’mir masjid untuk menyiapkan kotak-kotak amal pada setiap shalat jumaat dan kegiatan keagamaan lainnya," kata Akmal Malik di Masjid Al Madinah Pasangkayu.

Selanjutnya, hasil dari kotak amal itu akan dibelanjakan keperluan untuk menyalurkan bantuan.

Seperti, telur untuk didistribusikan kepada semua anak yang berpotensi stunting di sekitar masjid.

"Bila setiap jumaat mampu mengumpulkan Rp 400.000 infaq, maka jika sebutir telur Rp 2.000, sebanyak 200 telur akan bisa didistribusikan kepada anak berpotensi stunting di sekitar masjid," jelas Akmal dalam keterangan resmi.

Kepada pengurus masjid, sangat diharapkan partisipasi dan kontribusinya. Bila program ini berjalan lancar, maka dalam setahun, angka stunting di Sulbar akan turun signifikan.

"Kita harap kolaborasi semua pihak sehingga stunting bisa turun," harap Pj Gubernur.

Di Pasangkayu, Akmal Malik juga mengintervensi keluarga berisiko Stunting. Tepatnya di Desa Bambaira, Kecamatan Bambaira. 

Bentuk intervensi dilakukan dengan menyalurkan bantuan Stunting, khususnya kepada anak dibawah usia dua tahun. 

Akmal Malik menjelaskan program keluarga asuh sebagai aksi nyata penanganan Stunting di Sulbar. 

Termasuk di Pasangkayu, meskipun di Pasangkyu menunjukkan penurunan angka Stunting namun penurunan tersebut masih terbilang rendah, yakni 3 persen. 

"Penurunan Stunting 3 persen. Masih rendah, padahal target dari presiden minimal 15 persen nanti 2024. Masih ada 13 persen yang harus diturunkan di Pasangkayu," kata Akmal Malik.

Ia berharap gerakan bersama penanganan Stunting terus digalakkan bersama sama, mulai dari tingkat provinsi hingga desa agar dapat menekan angka Stunting hingga 15 persen pada Tahun 2024. (Adv)

Related

MAMUJU 3299565779111464688

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene