Sabang Subik Dicanangkan Sebagai Kampung Inovasi



BALANIPA, FMS - Setelah berhasil mendapatkan dua titel program pemerintah sebagai kampung Kamtibmas dan kampung Keluarga Berencana (KB), Desa Sabang Subik kembali dicanangkan menjadi kampung Inovasi. 

Kegiatan ini diprakarsai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) serta Badan Lingkungan Hidup (BLH).

Kepala Desa Sabang Subik Haidir Djalil mengatakan, program Inovasi bertajuk Siwaliparri, akan fokus dengan penanganan permukiman kumuh. Pengertian kumuh, kata dia, tidak hanya dinilai dari hunian sebuah rumah, tetapi pengertian secara luas juga termasuk permasalahan Buang Air Besar (BAB), buang sampah sembarangan dan ber KB. "Jika masyarakat belum memahami arti KB, itu juga termasuk kumuh," katanya saat ditemui di kantornya, Selasa (21/6/2016). 

Akibatnya, sambung Haidir, masyarakat tidak dapat mengatur jarak kelahiran yang berbuntut tidak mendapatkan kehidupan sejahtera. Kunjungan SKPD di desanya Senin lalu, menyambangi langsung masyarakat penerima manfaat. Seperti rumah tidak layak huni (RTLH) dipantau langsung Distarkim. Dilokasi kunjungan BKKBN sosialisai tentang pentingnya ber KB. Sedangkan BLH meninjau kondisi lingkungan sekitar terkait pembuangan sampah sekaligus mengidentifikasi warga yang belum memiliki jamban. "Beberapa kegiatan yang dilaksanakan SKPD ini searah dan sejalan, jadi kunjungan mereka ke lapangan sekaligus menjadi tim yang bersinergi," jelas Haidir.

Kepala desa inspiratif ini menyebutkan, program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) akan menyentuh 98 unit rumah. Waktu dekat ini, dinas terkait segera merealisasi programnya. Sekaitan program itu dinas terkait rencana sosialisasi dikantor desa, Rabu (22/6/2016). Selain BSPS, juga direncanakan pembuatan jamban gratis 50 unit di Sabang Subik. Program tersebut gandeng dengan pengadaan Bank sampah yang belum dimiliki warga. "Anggaran kegiatan ini akan menggunakan dana desa melalui program pak Djokowi bersama BLH, ini demi menyukseskan program pemerintah," katanya.

Menurut Haidir, limbah sampah masyarakat yang biasanya dibuang begitu saja sesungguhnya bisa dimanfaatkan. Sebab itu pihaknya akan membuat wadah yang nantinya bisa dikelola menjadi uang. Contohnya plastik, karton dan sampah basah, nantinya dapat ditukarkan dengan beras miskin (Raskin) bahkan menjadi pembayaran pajak. Dengan program ini, Ia optimis mampu memperbaiki lingkungan dan mensejahterakan warganya. Program tersebut diharapkan dapat menjadi contoh desa lain dalam penerapan kampung inovasi. (tfk/riz)

Related

POLMAN 2524758761305324051

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene