Rantim Nantikan SMA
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/09/rantim-nantikan-sma.html
MAMASA, FMS - Pendidikan salah satu proses formal untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas dan berintelektual. Untuk mewujudkannya, pemerintah mendekatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat, termasuk membangun sarana dan prasarana pendidikan.
Namun di Kecamatan Rante Bulahan Timur (Rantim) sampai saat ini daerah tersebut belum memiliki sekolah jenjang pendidikan menengah. Jika memperhatikan luas wilayah Rantim, sudah layak berdiri SMA.
Reski Masran, salah seorang generasi muda
Rantim saat dijumpai, Jumat (9/9/16) menjelaskan, di Rantim sangat layak untuk dibangun SMA/Sederajat, mengingat wilayah itu terdapat beberapa SMP pendukung.
"Di Rantim ada empat SMP yakni, SMP 1 Bambang Buda, SMP 2 Galung-galung, SMP Satap Kirak, dan SMP Manunggal Buangin. Bahkan SMP 1 Bambang Buda baru-baru ini mewakili Sulbar lomba vocal group untuk FLSN tingkat nasional," jelas Reski
Sekretaris Kerukunan Keluarga Hante itu menuturkan, untuk lanjutkan ke jenjang menengah, sebagian anak didik di Rantim terpaksa menempuh perjalanan puluhan kilo ke Mambi.
"Yang paling disayangkan karena banyak anak terpaksa putus sekolah lantaran tidak sanggup menempuh perjalanan jauh menuju sekolah, dan mereka memilih ke kota saja mencari pekerjaan," tuturnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Mamasa yang coba ditemui untuk diminta komentarnya sedang tidak berada di kantornya.(Ked)
Namun di Kecamatan Rante Bulahan Timur (Rantim) sampai saat ini daerah tersebut belum memiliki sekolah jenjang pendidikan menengah. Jika memperhatikan luas wilayah Rantim, sudah layak berdiri SMA.
Reski Masran, salah seorang generasi muda
Rantim saat dijumpai, Jumat (9/9/16) menjelaskan, di Rantim sangat layak untuk dibangun SMA/Sederajat, mengingat wilayah itu terdapat beberapa SMP pendukung.
"Di Rantim ada empat SMP yakni, SMP 1 Bambang Buda, SMP 2 Galung-galung, SMP Satap Kirak, dan SMP Manunggal Buangin. Bahkan SMP 1 Bambang Buda baru-baru ini mewakili Sulbar lomba vocal group untuk FLSN tingkat nasional," jelas Reski
Sekretaris Kerukunan Keluarga Hante itu menuturkan, untuk lanjutkan ke jenjang menengah, sebagian anak didik di Rantim terpaksa menempuh perjalanan puluhan kilo ke Mambi.
"Yang paling disayangkan karena banyak anak terpaksa putus sekolah lantaran tidak sanggup menempuh perjalanan jauh menuju sekolah, dan mereka memilih ke kota saja mencari pekerjaan," tuturnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Mamasa yang coba ditemui untuk diminta komentarnya sedang tidak berada di kantornya.(Ked)