Rumah Wartawan Disatroni Maling, Laptop dan Parang Kesayangan Raib

Mateng, fokusmetrosulbar.com -- Hanya berselang beberapa menit ditinggalkan, rumah Ambas, wartawan Tabloid Lapsus, di jalan Bayor, Dusun Balata Tomene Desa Topoyo Kecamatan Topoyo, Mateng, disantroni maling.

Pelaku diduga masuk pintu belakang. Istri korban, Dila (30) bersama adiknya Ida, menemukan pintu itu sudah rusak. Sedangkan pintu depan masih terkunci. Pelaku diperkirakan masuk mengobrak abrik isi rumah dan lemari, diatas pukul 15.00 wita. Sebab pukul 15 tepat, Ida masih berada di rumah.      
Saat meninggalkan rumah, Ida tidak merasa curiga akan ada maling. Selain siang hari kondisi sekitarnya terlihat aman-aman saja. Meski begitu Ia tetap mengunci pintu rumah saat pergi jemput kakaknya di Topoyo. "Saya jemput kak Dila tidak sampai setengah jam, tapi tiba dirumah sudah berantakan dan pintu belakang rusak," jelas Ida, Selasa (28/3).

Dila menceritakan, seharian penuh Ia di rumah keluarganya di Topoyo. Sejak pagi berada disana sedangkan suaminya Ambas beraktivitas ditempat lain. "Tapi adaji ade'ku (Ida) tunggu rumah. Nanti jam tiga (15.00,red) saya dijemput," jelas guru kontrak salah satu SD di Mateng itu, sore tadi.  

Ia menduga kesempatan itulah digunakan maling masuk rumahnya. Meski tak cukup setengah jam tapi pencuri berhasil obrak-abrik isi rumah dan lemari. Beruntung uang tunai dalam dompet diselipkan di lemari masih utuh. Namun satu unit Laptop dan parang kesayangan suaminya raib.

Mengetahui rumahnya di disatroni maling, Ambas segera pulang. Ia sedih sebab parang miliknya yang terbuat dari bahan besi putih, ikut dibawa kabur pencuri. Ia khawatir parang itu disalahgunakan untuk kegiatan negatif.

Ambas menduga pelaku sudah mengintai rumahnya sebelum beraksi. Sebab rumah itu kosong hanya berselang beberapa menit saja. "Bahkan pelaku diperkirakan belum jauh tinggalkan rumah ketika istri dan iparnya datang. Sebab barang berharga lain masih utuh," imbuhnya. (jml/riz)