Aliansi Pemuda Majene Tuntut HTI Dibubarkan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/04/aliansi-pemuda-majene-tuntut-hti.html
"Pancasila sudah final dan NKRI harga mati. Bubarkan Ormas radikal dan khilafah," kata salah seorang demonstran saat berorasi.
Selain itu, mereka juga menuntut Pemda Majene agar menolak segala bentuk kegiatan HTI. Mereka menilai kegiatan HTI dapat mengancam keutuhan Negara karena ideologi mereka bertentangan dengan Pancasila.
Saat demo berlangsung, DPD HTI Sulbar tengah menggelar kegiatan Masirah Panji Khilafah di Villa Bogor Leppe. Kegiatan Panji Khilafah itu dihadiri ratusan kader dan muslimah HTI di Majene dan Sulbar.
Mahasiswa yang terdiri dari HMI, PMII dan LSUP mendatangi lokasi tersebut sebagai bentuk penolakan mereka dengan kegiatan tersebut.Mereka tiba di depan Villa Bogor sekitar pukul 15.00 Wita, sebelumnya mereka berorasi di depan Polres Majene lalu bergerak jalan kaki menuju ke Villa Bogor.
Muslimah HTI Kibarkan Dua Benderah
Di penghujung acara Panji Khilafah, sejumlah muslimah HTI mengibarkan dua bendera berwarna hitam dan putih. Bendera tersebut diklaim sebagai simbol perjuangan Rasulullah Muhammad SAW.
Dalam selebaran yang dibagikan pihak HTI, ditulis nama kedua bendera itu, yakni Al-Liwa' (benderah putih) dan ar-Rayah (bendera hitam). Bendera putih bertuliskan kalimat Lailaha Illallah Muhammad Rasullah adalah bendera negara yang dipimpin Rasullullah, sedangkan bendera hitam yang juga bertuliskan kalimat Lailaha Illallah Muhammad Rasullah adalah bendera perang atau panji Rasulullah.
Kader HTI Majene, Idham mengatakan, tujuan dikibarkannya bendera itu, yakni untuk memperkenalkan ke umat Islam, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah memiliki dua bendera kebesaran, yakni bendera negara dan bendera perang.
"Iya kita umat Islam ini kan perlu tahulah bahwa Nabi pernah punya dua bendera itu," ucap Idham.
Kegiatan HTI dan aksi unjuk rasa yang digelar kali ini dijaga sangat ketat oleh pihak Kepolisian baik dari Polres Majene maupun pasukan Brimob dari Polda Sulbar. (har)
