Ayo, Kita Berkenalan dengan Dua Badut Ini, Ternyata Punya Kisah Inspiratif !!!

Polewali Mandar, fokusmetrosulbar.com-- Bagi anda warga Polewali Mandar, pasti tidak asing lagi dengan dua badut yang sering mangkal di perempatan lampu merah. Kedua badut tersebut bisa dijumpai di perempatan lampu merah lapangan pancasila dan perempatan mambulilling.

Nah, ternyata, dibalik badut yang lucu ini terdapat dua bocah yakni Ainuddin (12) Rijal (11). Keduanya adalah warga jalan Pangiu, Lingkungan Ujung, Kelurahan Polewali. Karakter badut ini adalah donald bebek dan satu lagi kelinci. Karakter donald bebek diperankan oleh Ainuddin, sedangkan badut kelinci oleh Rijal.

Kisah hidup kedua bocah tersebut patut menjadi inspirasi bagi kita semua. Meskipun menjalankan ibadah puasa, namun keduanya masih tetap mencari rejeki. Kedua bocah ini memanfaatkan lampu traffict light. Jika lampu traffict light sudah menyala warna merah, keduanya mulai beraksi dengan mendatangi pengendara.

Rijal dan Ainuddin saat beraksi sebgai badut (foto: Anto/fms)
Setiap harinya, selama Ramadan, keduanya mangkal di perempatan lampu merah lapangan pancasila. Bermodalkan pakaian badut, dua bocah ini mengharapkan belas kasih dari para pengendara yang melintas. Aksi kedua badut ini pun sangat menarik perhatian para pengedara, terlebih lagi jika orang tua yang kebetulan membawa anak-anaknya. Banyak yang singgah sekedar berfoto, kemudian memberi sedakah. Uang yang diberikan pun beragam, mulai dari Rp. 2 ribu hingga Rp. 20 ribu. Dalam sehari, keduanya bisa mengumpulkan uang hingga ratusan ribu rupiah. Uang hasil tersebut kemudian disetor kepada pemilik baju badut. Dari hasil itu keduanya diberi uaph sebesar Rp. 20.000.

"Prihatin juga Pak, kasihan masih kecil tapi sudah harus banting tulang dijalan," ujar Sarifah, pengendara yang melintas, sambil memberikan selembar uang kertas.

Menurut keterangan Rijal, keduanya masih duduk  dibangku SD. Karena tuntutan hidup, keduanya mulai mangkal dari siang hingga waktu jelang berbuka puasa. Soal baju, Rijal mengaku mendapatkan dari tetangganya. Ia hanya disuruh oleh tetangganya untuk memerankan badut. Sehari mereka diberikan upah sebesar Rp. 20. 000.

Rijal menceritakan, kedua orang tuanya tidak tahu jika ia bekerja sebagai badut. selama ini ia hanya tinggal bersama neneknya, sebab kedua orang tuanya telah lama berada di Malaysia. Sementara rekannya Ainuddin mengaku jika orang tuanya tahu dan tidak melarangnya asalkan bekerja secara halal. (ant/har)

Related

POLMAN 8359078131792353171

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene