Guru PAUD di Mamuju Tiga Tahun Tak Digaji

Ket foto Kartini guru PAUD Tunas Bangsa Simboro.


Mamuju, FMS-  Kartini guru di sekolah pendidikan anak  usia dini (Paud) Tunas Bangsa Simboro, yang terletak di Kelurahan Simboro, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulbar, mengaku sudah tiga tahun tak menerima gaji..

PAUD Tunas Bangsa Simboro dibawah binaan UPTD/SKB Mamuju, Kabupaten Mamuju yang berdiri tahun 2005 dengan nomor SK.421.9/015/SKB/I/TU/2005.

"Terakhir kami digaji tahun 2016," ujarnya, Selasa (26/11/2019).

Kartini mengabdi di sekolah tersebut dari tahun 2010 silam, namun sampai saat ini statusnya masih sukarela, Ia tak sendiri, ia ditemani Syamsiah mengajar 20 anak, sekaligus sebagai pengelola yang juga  statusnya masih sukarela.

Menurut Kartini, awalnya ada tiga pengajar namun sudah pindah karena terangkat PNS ditempat lain. Tidak ada pilihan baginya, sebagai warga setempat mereka berdua tetap melanjutkan sebagai tenaga pengajar di sekolah yang berukuran 4x6 meter persegi yang merupakan milik sekolah SD Inpres Simboro dan sewaktu-waktu pihak sekolah bisa mengambilnya kembali.

Ia mengaku sebelumnya pernah mendapat bantuan dari Kementerian Pendidikan dan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS), namun beberapa tahun ini tak lagi menerima.

"Waktu masih dapat bantuan dari pusat biasa saya terima gaji Rp 1,5 juta tiap tahun dan terakhir dibayarkan  Rp 700 ribu tahun 2016 , sampai sekarang sudah tidak ada katanya pihak SKB sudah tidak ada bantuan lagi," ungkapnya.

Untuk tetap bertahan terpaksa memungut iuran Rp 20 ribu perbulan persiswa,  uangnya digunakan membeli kelengkapan sekolah seperti kertas, plastik dan alat tulis, dan selebihnya mereka bagi dua.

"Itupun kalau semuanya membayar, terpaksa uang pribadi kami keluar untuk membeli perlengkapan disini," ujarnya.

Sementara sekolah PAUD Tunas Bangsa Simboro merupakan satu-satunya sekolah di Lingkungan Simboro pantai yang lokasinya berada di jantung ibukota provinsi sekitaran dua kilometer dari kantor Gubernur Sulbar.

Pengelolah PAUD, Syamsiah mengaku pernah terbesit dalam hati untuk menutup sekolah namun ia tak tega. Pasalnya sekolah PAUD Tunas Bangsa Simboro satu-satunya PAUD di Lingkungan Simboro Pantai.

"Kalau ditutup, justru saya kesian sama orang tua yang punya anak disini, mereka  harus jauh lagi keluar menyekolahkan anaknya," ungkapnya.

Salah satu warga, Fadilah Umrah berharap ada perhatian serius dari pemerintah untuk membangun sekolah PAUD atau TK.

"Kesian warga yang tinggal di lingkungan Simboro Pantai yang punya anak kecil, mereka membawa anaknya jauh sekolah," harapnya.

Tidak ada alat mainan di tempat ini, seperti PAUD dan TK lainnya.  Mereka hanya punya mainan kayu yang dipotong dengan ukuran kecil sekitar 15 hingga 20 sentimeter tetapi mainan ini kerap membayakan bahkan tidak sedikit dari mereka berdarah akibat mainan tersebut (Awal).

Related

MAMUJU 8915242908559987199

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Banner iklan disini