Kemenag Mamasa Ungkap Kebutuhan Guru Agama
https://www.fokusmetrosulbar.com/2019/11/kemenag-mamasa-ungkap-kebutuhan-guru.html
Untuk memberikan pendidikan agama yang maksimal, dibutuhkan pula tenaga-tenaga pengajar yang kompeten. Khusus di Mamasa, berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Mamasa, ternyata lebih dari setengah sekolah yang ada, mulai dari tingkat SD sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) belum memiliki guru agama.
"Kalau di Mamasa, belum sampai setengah dari sekolah yang ada memiliki guru agama sendiri. Kalau aturan, setiap sekolah idealnya memiliki minimal satu guru agama per pelajaran agama," kata Imran K Kesa, Kepala Kemenag Mamasa saat di konfirmasi diruang kerjanya, Rabu (20/11). Dijelaskan, walaupun hanya satu peserta didik pemeluk agama tertentu yang mengenyam pendidikan di suatu sekolah, itu harus ada guru agamanya.
"Kan itu hak anak sekolah untuk mendapatkan pendidikan dan pelajaran agama sesuai yang dianutnya," jelasnya.
Menurutnya, kebutuhan guru agama untuk Mamasa itu sekitar 200 orang lebih, yang kebanyakannya memang agama Kristen.
"Kalau tidak salah kebutuhan untuk agama Kristen sekitar 100 lebih guru, untuk agama Islam data yang kami miliki baru sekitar 7 orang yang bersertifikat. Belum lagi guru untuk aliran kepercayaan seperti Mappurondo dan agama lainnya," jelasnya.
Ia berharap pemenuhan kebutuhan guru agama ini menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah Mamasa dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Pengangkatan CPNS guru agama katanya tidak bisa hanya berharap ke pemerintah pusat tetapi pemerintah daerah juga,harus turun tangan mengambil kebijakan.
Mantan Kepala Kemenag Majene ini berharap kelak jika pemerintah daerah membuka penerimaan CPNS agar memberikan juga kuota untuk penerimaan guru agama. "Kalau dilihat kebutuhan, memang tidak mungkin mau sekaligus, paling tidak sedikit-sedikit kebutuhan tersebut dipenuhi," tambahnya. (Kedi)
