Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar Launching Program MARASA 2020

MAMUJU,FMS- Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar melaunching program Mandiri, Cerdas dan Sehat (MARASA) 2020. di ruang oval lantai 3 kantor Gubernur Sulbar, yang dirangkaikan koordinasi monitoring pelaksanaan desa tanggap Covid - 19 melalui Video Conference (VC), Selasa (21/4).

Pada kesempatan tersebut, Ali Baal Masdar, mengatakan, program Marasa merupakan salah satu strategi untuk dapat mengubah status desa sangat tertinggal atau tertinggal, menjadi desa berkembang atau bahkan maju dan mandiri.

Program Marasa tahun 2020, akan diarahkan kepada 190 desa lokasi khusus dan akan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 200 juta.

"Program ini diharapkan tetap dapat berjalan sesuai rencana, agar bisa memberikan perubahan kepada peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat dan perkembangan potensi desa," kata Gubernur, Ali Baal Masdar.

Ali Baal berharap ditengah pandemi COVID-19 saat ini, program tersebut juga dapat memberikan kontribusi dalam penanganannya utamnaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Melalui kesempatan itu, Ali Baal juga memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang telah mendukung program MARASA, baik pimpinan DPRD Sulbar, para bupati se-Sulbar, para camat, kepala desa dan khusus para tenaga pendamping desa di perkuat oleh tiga kaki yaitu ekonomi, kesehatan dan pendidikan.

"Dampak pademi Covid-19, membuat banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, dirumahkan dan bahkan di PHK, serta koperasi pun banyak yang tutup, termalsud usaha kecil menengah banyak yang gulung tikar," ujarnya.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar, Muhammad Idris mengatakan, kalau semua dialihkan menjadi bantuan langsung tunai (BLT),  program Marasa tersebut akan berubah filosofinya dan harus terbangun dari bawah yaitu desa, yang betul-betul harus diangkat.

"Jadi saya berharap, Marasa ini tetap pada konteks sebagai program mengentaskan kemiskinan di Sulbar," kata Idris.

Meski demikian, lanjut Idris, memang saat ini MARASA telah menyentuh ke aspek penanganan Covid-19 dan pengamanan ekonomi, sebab program itu berbicara melakukan upaya agar desa itu di perkuat oleh tiga kaki yaitu ekonomi, kesehatan dan pendidikan.

"Insya Allah dengan bantuan sosial yang begitu banyak ini, tentunya program marasa ini juga akan merespon bilamana wabah ini berkepanjangan,"pungkasnya .

Sementara Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi menyinggung tentang pembagian sembako kemanusaiaan Covid-19 oleh Pemprov Sulbar. Olehnya itu, Ia meminta untuk dilakukan peningkatan pada sisi pengawasan bantuan sembako yang akan di berikan kepada masyarakat, dikhawatirkan hanya diberikan kepada tim sukses kepala desa atau keluarga dan kerabatnya, sehingga tidak ada penerima bantuan yang betul-betul berkompeten menerima bantuan tersebut.

"Saya mengharapkan pemerintah provinsi untuk berkoordinasi lagi terkait bantuan sosial yang berjumlah 200 sembako perdesa dan kelurahan yang sekiranya bantuan tersebut masih kurang, agar tidak menimbulkan tumpang tindih pada bantuan ini. (Adv/Awal).

Related

MAMUJU 7054373988579179207

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Banner iklan disini