Tersengat Listrik, Santri Ponpes di Mateng Meregang Nyawa
Seorang santri di pesantren Al Arasy Tobadak meregang nyawa setelah tersengat listrik, pagi tadi, Rabu (23/3/2023).
Guru pesantren, Ustadz Fitrah mengatakan, sekira pukul 6.00 wita, Irwansyah bersama seorang rekannya bermaksud menjemur pakaian di belakang asrama.
Namun tanpa diduga Irwansyah tersengat listrik yang berasal dari kandang ayam dekat jemuran pakaian yang biasanya digunakan para santri.
Disekitar jemuran diduga ada aliran listrik, karena sehari sebelum kejadian, hujan turun sejak pagi hingga sore.
"Kandang ayam tersebut dibuat sendiri almarhum dan selama ini almarhum yang merawatnya. Dikandang itu sudah dipasangi lampu, kemungkinan basah sehingga almarhum tidak menduga ada aliran listrik sehingga tersengat saat menyentuh kandang," jelasnya.
Mendengar rekan Irwansyah meminta tolong, sejumlah guru bergegas ke tempat kejadian dan langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mateng.
Korban sempat dirawat intensif sekira satu jam, namun nyawa santri asal Kecamatan Sarudu Kabupaten Pasangkayu itu tidak tertolong.
"Sekira pukul tujuh pagi, Irwansyah dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit," jelas Ustadz Fitrah.
Terpisah, Pimpinan Ponpes Al-Arasy, Kiyai Multazam membenarkan musibah yang menimpa santrinya. Saat kejadian dirinya sedang berada di Makassar. Usai menerima kabar dirinya bergegas berangkat melalui Bandara Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, menuju Palu, Sulawesi Tengah.
"Saat ini saya sedang di jalan dari Bandara Palu menuju rumah duka di Sarudu, Pasangkayu," singkatnya.
Selain Kiyai Multazam, sejumlah pendidik bersama sejumlah santri ponpes Al Arasy saat ini berada di rumah duka yang turut mengantar jenazah almarhum Irwansyah ke kediaman orang tuanya di Sarudu.
Sedangkan di Ponpes, petugas PLN langsung membenahi jaringan listrik sesaat setelah kejadian. (jml)
