Dituding Minta Dana, Wahyuandi: Tuduhan Itu Merendahkan Harkat Dan Martabat Saya Sebagai Wartawan


Gambar: Screenshoot Dugaan Fitnah Oleh Salah Satu Anggota Grup Steril PWMPM


Mamasa, FMS--Untuk kesekian kalinya, perlakuan kurang menyenangkan kembali dialami wartawan yang bertugas di Mamasa.

Kali ini, dugaan fitnah dan pencemaran nama baik dialami wartawan Lintas-Sulbar Pikiran-Rakyat.com, Wahyuandi.

Pelakunya adalah oknum yang mengaku sebagai Staf Khusus Pj Bupati Mamasa. Dugaan fitnah dan pencemaran nama baik itu disinyalir dilakukan dalam salah satu grup WhatsApp. 

Dalam grup WhatsApp bernama "Grup Steril PWMPM", pelaku yang belakangan diketahui bernama Miten Lululangi mengeluarkan pernyataan yang secara tidak langsung menuding Wahyuandi telah meminta dana ke Pj Bupati Mamasa, Yakub F. Solon.

Pernyataannya itu dinilai merendahkan harkat dan martabat  profesi wartawan. Pernyataannya itu lalu itu discreenshoot salah satu penghuni grup, kemudian dibagikan kepada salah satu wartawan.

"Berita ini kami sd klatifikasi ke PJ. Ternyata orang yg menulis berita ini, datang beberapa kali menghadap PJ awalnya datang sebagai pengurus Partai meminta dana pembinaan. Tidak dilayani, datang lagi mengaku sebagai kontraktor yg belum dibayar, kemudian datang lagi sebagai Ism, dan terakhir datang lagi mengaku sebagai wartawan. Saat itulah PJ hilang kesabaran dan menyampaikan seperti yg diberitakan dgn juful PJ alergi Wartawan," bunyi pernyataan Miten dalam tangkapan layar yang tengah beredar di media sosial.

Pernyataan itu Ia tulis sambil menanandai karya jurnalistik tulisan Wahyuandi yang juga dibagikan dalam grup WhatsApp yang sama.

Merespon tudingan tersebut, Wahyuandi yang dikonfirmasi Rabu, (15/11) mengungkapkan tidak pernah meminta dana ke Pj Bupati Mamasa, terlebih mengatasnamakan partai politik, rekanan, ataupun perusahaan media tempatnya bekeja.

Ia bahkan mengaku, saat mengkonfirmasi berita yang ditulisnya, itu merupakan kali pertama dirinya menginjakkan kaki di ruang kerja bupati sejak Pj Bupati Mamasa dilantik.

Ia menjelaskan bahwa pernyataan Miten itu bermula dari berita yang terbit pada tanggal 13 November 2023 dengan judul "Diduga Alergi Wartawan, Pj. Bupati Mamasa: Jangan Datang Bawa Isu Beritakan Saja Apa yang Ada".

Dalam berita itu menyebut bahwa saat sejumlah awak media hendak melakukan mengkonfirmasi terkait beberapa persoalan yang terjadi di Kabupaten Mamasa, namun  Yakub F. Solon enggan berkomentar banyak.

Bahkan, Pj Bupati Mamasa itu meminta kepada awak media untuk tidak mengkonfirmasi berita-berita yang tidak sedang terjadi.

Beberapa informasi yang coba dikonfirmasi saat itu antara lain Dana Non Kapitasi Puskesmas yang belum dibayarkan sejak Juni 2022 hingga November 2023 dan mutasi jabatan yang dilakukan oleh Pj Bupati Mamasa dinilai bertentangan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri).

Namun kepada awak media, Yakub F. Solon mengatakan agar tidak datang membawa informasi atau isu-isu. Yakub ingin Wartawan memberitakan yang baik-baik saja.

"Tidak usah datang konfirmasi informasi yang sudah dilakukan, atau isu-isu yang sedang berkembang," kata Yakub F. Solon, Senin 13 November 2023.

Memastikan kebenaran dugaan fitnah dan pencemaran nama baik yang dialamatkan kepada dirinya, Wahyuandi juga telah mengkonfirmasi via pesan singkat WhatsApp kepada Miten Lullulangi. 

Hasilnya, Miten mengakui bahwa pernyataan itu sudah sesuai dengan yang disampaikan Pj bupati kepada dirinya.

"Dia bilang pernyataan itu sesuai Pj Bupati waktu mereka tanyakan mengenai berita yang saya terbitkan," ungkap Wahyuandi.

Karena tidak benar, Wahyuandi meminta agar Miten dan Pj Bupati Mamasa bertanggungjawab atas pernyataan yang dinilai mencemarkan nama baik profesinya.

"Ini fitnah dan murni pencemaran nama baik saya sebagai wartawan, saya minta agar baik Miten maupun Pj Bupati Mamasa agar mempertanggungjawabkan pernyataannya," pintanya.

Ia menambahkan, dugaan fitnah dan pencemaran nama baik tersebut telah melukai dan menciderai harkat dan martabatnya sebagai wartawan tersertifikasi.

"Tuduhan itu sangat kejam dan tak berdasar. Selama ini, saya sudah menjalankan profesi sebagai wartawan dengan profesional. Tuduhan itu merendahkan harkat dan Martabat saya sebagai wartawan," tutupnya. (klp)

Related

MAMASA 4859376360256933594

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Banner iklan disini