Saling Memaafkan, Miten dan Wahyu Dipertemukan


Mamasa, FMS--Beredar tangkapan layar yang berisi narasi yang diduga menyudutkan salah seorang wartawan di Mamasa.

Dalam narasinya salah satu penghuni grup WhatsApp, Miten Lululangi menulis "Berita ini kami sd klatifikasi ke PJ. Ternyata orang yg menulis berita ini, datang beberapa kali menghadap PJ awalnya datang sebagai pengurus Partai meminta dana pembinaan. Tidak dilayani, datang lagi mengaku sebagai kontraktor yg belum dibayar, kemudian datang lagi sebagai Ism, dan terakhir datang lagi mengaku sebagai wartawan. Saat itulah PJ hilang kesabaran dan menyampaikan seperti yg diberitakan dgn juful PJ alergi Wartawan"

Pernyataannya itu lalu itu discreenshoot salah satu penghuni grup, kemudian dibagikan kepada salah satu wartawan.

Wahyuandi, wartawan yang dituduh lewat tulisan itu, merasa tidak terima dan mempermasalahkan hal tersebut.

Setelah menjadi viral dan diperbincangkan publik, akhirnya Miten Lululangi dan Wahyuandi bertemu langsung.

Bertempat di Warkop Chiko, Kota Mamasa, Jumat (17/11), pertemuan keduanya juga dihadiri wartawan yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Mamasa (IJM).

Pertemuan itu dimaksudkan untuk menggklarifikasi dan membuat terang benderang persoalan yang terjadi.

Adapun kehadiran IJM secara kelembagaan adalah pihak yang memedasi kedua pihak, apalagi Wahyuandi merupakan anggotanya.

Dalam pertemuan itu, Miten Lululangi menyampaikan bahwa tidak ada maksud sama sekali untuk melecehkan profesi jurnalis. 

Mengenai pesan dalam sebuah grup Whatsapp yang kemudian mengundang keributan dalam pemberitaan, sama sekali diluar dari keinginan kita bersama. 

"Berkaitan dengan yang saya tulis di WhatsApp grup kami, saya minta maaf sebab saya yang salah interpretasi. Sesungguhnya apa yang disampaikan Pj Bupati Mamasa,  saya tidak menangkap dengan baik. Ini murni saya salah tangkap informasi, bukan kesalahan Pj," ucapnya

Ia menuturkan, pesan dalam grup tersebut merupakan hal yang hendak didiskusikan bersama anggota grup yang lain, namun sangat disesalkan mengapa harus sampai diluar. 

"Saya juga meminta maaf pada saudara, Wahyuandi yang merasa terpojokkan atas pesan tersebut yang sebetulnya itu adalah privasi kami namun saya tidak tau mengapa sampai keluar, " pintanya.

Merespon itikad baik Miten Lululangi dalam memberikan klarifikasi dan permohonan maaf, Wahyuandi mengungkapkan bersyukur atas pertemuan yang berlangsung.

Ini membuat kesalahpahaman yang terjadi dapat diselesaikan secara baik.

"Sehingga mengenai permintaan maaf yang disampaikan, tentu diterima. Dan saya juga minta maaf jika sepanjang masalah ini, jika ada yang tidak berkenan dihati pak Miten Lululangi baik itu melalui tulisan pemberitaan maupun sikap saya dalam proses komunikasi menimbulkan hal-hal yang tidak berkenan di hati," responnya 

Ketua IJM, Kediliston Parangka usai memfasilitasi kegiatan tersebut menyampaikan, terlepas dari profesi sebagai jurnalis, sikap IJM secara kelembagaan selalu mengedepankan budaya orang Mamasa dalam menyelesaikan setiap masalah. 

Ia menjelaskan, patut disyukuri dengan pertemuan ini, kedua belah pihak sudah mengerti letak persoalan dan saling memaafkan atas peristiwa yang telah terjadi. 

"Kedepannya saya berharap publik dapat lebih memahami dan menghargai kerja-kerja jurnalis. Dan khusus rekan-rekan seprofesi juga semakin bijak dalam memahami setiap persoalan, serta mengedepankan Kode Etik Jurnalis," jelasnya. (tim redaksi)

Related

MAMASA 6904918751705512147

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Banner iklan disini