Dugaan Kasus Pelecehan Seksual, Oknum Pejabat BPS Polman Dilaporkan ke Polisi
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/03/dugaan-kasus-pelecehan-seksual-oknum.html
Polewali Mandar, fokusmetrosulbar.com- Dugaan pelecehan seksual kembali terjadi di Polewali Mandar. Korban yang menjadi dugaan pelecehan seksual adalah MSH (18). Gadis manis asal Pambusuang yang sedang menajalani praktek PSG di kantor Badan Pusat statistik (BPS) Polman ini mengaku telah dilecehkan oleh lelaki HSM yang tak lain adalah pejabat teras di Badan Pusat Statistik (BPS) Polman.
Menurut keterangan dari korban, peristiwa itu terjadi saat dirinya sedang membawa berkas kedalam ruangan HSM untuk ditanda tangani. Setelah ditanda tangani, pelaku kemudian mendekatinya. Pelaku pun mendekati dan memegang tangannya. Tak hanya sampai disitu, pelaku juga memegang bibirnya, namun kemudian korban langsung menolak dan beranjak meninggalkan ruangan itu.
"Saya didekati pak, kemudian bilang bagus tanganmu, bibirmu juga bagus," tuturnya saat menceritakan kejadian tersebut.
Usai mendapat perlakuan seperti itu, korban kemudian menceritakan kejadian itu kepada teman PSG-nya, namun mereka tak mempercayainya.
Sesampainya di rumah, karena tak tahan dengan kejadian tersebut, korban pun menceritajan kejadian tersebut kepada orang tuanya.
"Orang tuaku bilang, kalau masih dikasi begitu ko, lapor mi saja," akunya.
Karena sudah terlanjur diketahui pihak keluarganya, ia pun melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polisi, Senin (13/3) dan ditemani paman korban.
Korban merupakan salah satu siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) yang ada di Kecamatan Campalagian. Korban sendiri berada di kantor BPS Polewali karena sedang menjalani PSG selama tiga bulan lamanya. Hingga kini sudah berjalan dua bulan dirinya menjalani praktek PSG.
Kasus ini, telah ditangani tim unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polres Polman. Pihak terlapor rencana akan dipanggil guna dimintai keterangan oleh tim penyidik.
Kasat reskrim polres Polman AKP M. Nur Makmur, S.IK membenarkan laporan tersebut, namun hingga kini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan status terlapor masih sebagai saksi.
"Iya, tapi masih dalam penyelidikan" Singkatnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan atau konfirmasi dari pihak terlapor. Wartawan media ini terus berupaya melakukan konfirmasi namun belum sukses menemui terlapor HSM. (ant/har)
Menurut keterangan dari korban, peristiwa itu terjadi saat dirinya sedang membawa berkas kedalam ruangan HSM untuk ditanda tangani. Setelah ditanda tangani, pelaku kemudian mendekatinya. Pelaku pun mendekati dan memegang tangannya. Tak hanya sampai disitu, pelaku juga memegang bibirnya, namun kemudian korban langsung menolak dan beranjak meninggalkan ruangan itu.
"Saya didekati pak, kemudian bilang bagus tanganmu, bibirmu juga bagus," tuturnya saat menceritakan kejadian tersebut.
Usai mendapat perlakuan seperti itu, korban kemudian menceritakan kejadian itu kepada teman PSG-nya, namun mereka tak mempercayainya.
Sesampainya di rumah, karena tak tahan dengan kejadian tersebut, korban pun menceritajan kejadian tersebut kepada orang tuanya.
"Orang tuaku bilang, kalau masih dikasi begitu ko, lapor mi saja," akunya.
Karena sudah terlanjur diketahui pihak keluarganya, ia pun melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polisi, Senin (13/3) dan ditemani paman korban.
Korban merupakan salah satu siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) yang ada di Kecamatan Campalagian. Korban sendiri berada di kantor BPS Polewali karena sedang menjalani PSG selama tiga bulan lamanya. Hingga kini sudah berjalan dua bulan dirinya menjalani praktek PSG.
Kasus ini, telah ditangani tim unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polres Polman. Pihak terlapor rencana akan dipanggil guna dimintai keterangan oleh tim penyidik.
Kasat reskrim polres Polman AKP M. Nur Makmur, S.IK membenarkan laporan tersebut, namun hingga kini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan status terlapor masih sebagai saksi.
"Iya, tapi masih dalam penyelidikan" Singkatnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan atau konfirmasi dari pihak terlapor. Wartawan media ini terus berupaya melakukan konfirmasi namun belum sukses menemui terlapor HSM. (ant/har)