Mengenal Hubungan Lingkungan dan Manusia
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/06/mengenal-hubungan-lingkungan-dan-manusia.html
Oleh : Irwansyah - Putra Talondo Kondo, Mamuju. (Kabid Lingkungan Hidup HMI Cabang Samarinda)
Manusia adalah makhluk paling sempurna di muka bumi ini. Sebab itu manusia bertanggungjawab atas segala isinya.
Manusia yang tinggal disebuah lingkungan tentu membutuhkan kenyaman. Kondisi itu akan membuat komunitas manusia betah dan melancarkan aktivitas kesehariannya.
Patut diketahui bahwa interaksi manusia tak lepas dari lingkungan. Hubungan keduanya memiliki pengaruh besar dalam pendukung kehidupan. Sebab itu lingkungan tempat tinggal manusia harus dikelola sebaik mungkin. Sehingga keberlangsungan sesama ekosistem tetap berjalan normal dan berkesinambungan.
Dalam kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dengan energi, geofisika, biologi, lingkungan buatan dan unsur sosial. Energi merupakan unsur penopang utama dalam sistem kehidupan alam. Energi matahari akan dikonvensi tumbuhan jadi bahan makanan dalam proses fotosintesis. Begitupula energi kimia akan dimanfaatkan tanaman dan manusia dalam proses kehidupan. Sedangkan unsur geofisika seperti udara, air, dan lingkungan tanah akan menyusun sub sistem tersendiri. Udara normal yang mengandung 21 persen oksigen dan 78 persen nitrogen merupakan kodisi yang memungkinkan manusia hidup dengan normal.
Sementara air merupakan kebutuhan tanaman, binatang serta manusia. Kelangsungan hidup manusia sangatlah bergantung pada air. Baik kebutuhan langsung maupun untuk kebutuhan pertanian, peternakan, industri, transportasi dan sebagainya.
Sedangkan unsur biologis sangatlah mendukung pembentukan seluruh sistem kehidupan yang ada. Seperti pemenuhan energi serta pemanfaatan mikroorganisme dalam berbagai industri, peternakan dan sebagainya.
Namun kehidupan perkotaan sangat tak mungkin mengandalkan lingkungan hidup secara alami. Untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup perkotaan dibutuhkan lingkungan buatan. Misalnya penyedaan air bersih, pembuangan sampah, pengolahan makanan, perumahan, tempat kerja, fasilitasi rekreasi, sarana komunikasi dan transportasi. Lingkungan buatan seperti ini merupakan modivikasi lingkungan guna mencegah kesalahan atau dampak negatif yang menambah gangguan lingkungan.
Selain itu dibutuhkan pula lingkungan sosial. Unsur tersebut merupakan penunjang dua sisi kehidupan di perkotaan dan pedesaan. Secara psikologis dibutuhkan keseimbangan yang saling menguntungkan. Dengan demikian akan tercipta kehidupan berkualitas, sejahtera, adil dan merata.
Gangguan lingkungan terhadap manusia kadang bersifat alami. Tetapi banyak pula disebabkan kegiatan dan akibat tangan jahil manusia. Gangguan lingkungan yang berimbas pada kerusakan kebanyakan dipicu akibat ulah manusia sendiri. Sebagai contoh membuang sampah tidak pada tempatnya. Ulah tersebut akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang mengakibatkan dampak negatif pada manusia. Seperti banjir, longsor, gempa bumi dan bencana alam lainnya.
Melalui peringatan hari lingkungan hidup yang dirayakan setiap 5 Juni, diharapkan dapat membangun kesadaran manusia. Semoga goresan tangan ini dapat menyadarkan masyarakat bahwa ternyata hubungan lingkungan hidup dan manusia sangat erat.
Patut disadari bahwa yang membutuhkan bumi ini adalah manusia sendiri. Sebab itu bumi perlu dijaga, dirawat dan dipelihara dengan baik agar tidak terjadi dampak negatif pada manusia. (*)
Manusia adalah makhluk paling sempurna di muka bumi ini. Sebab itu manusia bertanggungjawab atas segala isinya.
Manusia yang tinggal disebuah lingkungan tentu membutuhkan kenyaman. Kondisi itu akan membuat komunitas manusia betah dan melancarkan aktivitas kesehariannya.
Patut diketahui bahwa interaksi manusia tak lepas dari lingkungan. Hubungan keduanya memiliki pengaruh besar dalam pendukung kehidupan. Sebab itu lingkungan tempat tinggal manusia harus dikelola sebaik mungkin. Sehingga keberlangsungan sesama ekosistem tetap berjalan normal dan berkesinambungan.
Dalam kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dengan energi, geofisika, biologi, lingkungan buatan dan unsur sosial. Energi merupakan unsur penopang utama dalam sistem kehidupan alam. Energi matahari akan dikonvensi tumbuhan jadi bahan makanan dalam proses fotosintesis. Begitupula energi kimia akan dimanfaatkan tanaman dan manusia dalam proses kehidupan. Sedangkan unsur geofisika seperti udara, air, dan lingkungan tanah akan menyusun sub sistem tersendiri. Udara normal yang mengandung 21 persen oksigen dan 78 persen nitrogen merupakan kodisi yang memungkinkan manusia hidup dengan normal.
Sementara air merupakan kebutuhan tanaman, binatang serta manusia. Kelangsungan hidup manusia sangatlah bergantung pada air. Baik kebutuhan langsung maupun untuk kebutuhan pertanian, peternakan, industri, transportasi dan sebagainya.
Sedangkan unsur biologis sangatlah mendukung pembentukan seluruh sistem kehidupan yang ada. Seperti pemenuhan energi serta pemanfaatan mikroorganisme dalam berbagai industri, peternakan dan sebagainya.
Namun kehidupan perkotaan sangat tak mungkin mengandalkan lingkungan hidup secara alami. Untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup perkotaan dibutuhkan lingkungan buatan. Misalnya penyedaan air bersih, pembuangan sampah, pengolahan makanan, perumahan, tempat kerja, fasilitasi rekreasi, sarana komunikasi dan transportasi. Lingkungan buatan seperti ini merupakan modivikasi lingkungan guna mencegah kesalahan atau dampak negatif yang menambah gangguan lingkungan.
Selain itu dibutuhkan pula lingkungan sosial. Unsur tersebut merupakan penunjang dua sisi kehidupan di perkotaan dan pedesaan. Secara psikologis dibutuhkan keseimbangan yang saling menguntungkan. Dengan demikian akan tercipta kehidupan berkualitas, sejahtera, adil dan merata.
Gangguan lingkungan terhadap manusia kadang bersifat alami. Tetapi banyak pula disebabkan kegiatan dan akibat tangan jahil manusia. Gangguan lingkungan yang berimbas pada kerusakan kebanyakan dipicu akibat ulah manusia sendiri. Sebagai contoh membuang sampah tidak pada tempatnya. Ulah tersebut akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang mengakibatkan dampak negatif pada manusia. Seperti banjir, longsor, gempa bumi dan bencana alam lainnya.
Melalui peringatan hari lingkungan hidup yang dirayakan setiap 5 Juni, diharapkan dapat membangun kesadaran manusia. Semoga goresan tangan ini dapat menyadarkan masyarakat bahwa ternyata hubungan lingkungan hidup dan manusia sangat erat.
Patut disadari bahwa yang membutuhkan bumi ini adalah manusia sendiri. Sebab itu bumi perlu dijaga, dirawat dan dipelihara dengan baik agar tidak terjadi dampak negatif pada manusia. (*)