Tidak Sesuai Bestek, Paket Pekerjaan Jalan Miliaran Rupiah Diprotes Warga

Mamasa, fokusmetrosulbar.com--Sejumlah warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Pembangunan (GPP) Kabupaten Mamasa, mendatangi Kantor Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mamasa, Selasa,(19/9).

Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi terkait pekerjaan Peningkatan Jalan Galung-Limbadebata yang dinilai tidak sesuai bestek.

Resky, salah seorang warga Desa Salumokanan Utara menuturkan, pekerjaan yang dilakukan rekanan sangat tidak sesuai yang seharusnya, termasuk penggunaan material.

"Masa paket 2 miliar lebih pekerjaannya begitu, cornya langsung diatas tanah berlumpur," tuturnya.

Ia mengatakan rekanan pekerjaan harus bertanggung jawab atas buruknya pekerjaan dilapangan.

"Kami harap pengawas dari dinas PU agar turun kelokasi mengecek pekerjaan tersebut," katanya.

Sementara Koordinator GPP, Sudiarno mengatakan, langkah yang dilakukan merupakan upaya untuk mengajak masyarakat dalam mengawasi pembangunan. Karena dengan demikian, diharapkan dapat menghasilkan mutu bangunan berkualitas baik.

Khusus pekerjaan yang dipermasalahkan, Sudiarno menilai apa yang saat ini dikerjakan secara rekanan tidak memenuhi standar mutu.

"Jalan yang dikerjakan selain tidak memiliki lantai kerja, tanah tempat cor itu kiri kanannya dikikis sehingga hanya dibagian pinggirnya saja yang tebal tapi bagian tengah beton jalan itu tipis. Bahkan pekerjaannya tambal sulam, jalan udah dicor tapi gak rata maka ditempeli lagi campuran," cetusnya.

Selain itu, Ia mengungkapkan material yang digunakan tidak layak, misalnya pasir yang dipakai bercampur lumpur.

"Batu yang dipakai bukan kerikil tapi batu-batu sebesar gempalan tangan orang dewasa. Bahkan pekerja disana kasian, itu tidak punya lori-lori, adapun yang dipakai saat ini itu pinjaman dari masyarakat," ungkapnya.

Ia berharap pihak PUPR dan rekanan segera menyikapi aspirasi yang disampaikan masyarakat demi kebaikan bersama.

"Kami beri waktu 7 hari untuk rekanan dan PUPR mengambil langkah, jika tidak ada tindakan maka pekerjaan yang saat ini sementara dikerja akan kami hentikan paksa dan melakukan langkah selanjutnya," paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPR Mamasa yang menerima perwakilan masyarakat, mengapresiasi informasi yang disampaikan. Ia berjanji akan segera mengambil tindakan dengan memanggil pihak rekanan.

"Kami berterima kasih atas imformasi yang masyarakat sampaikan dan saya akan segera panggil pihak terkait untuk mencari solusi atas persoalan yang terjadi," ujarnya.

Ia juga mengaku prihatin atas pekerjaan rekanan yang buruk dan tidak memperhatikan kualitas itu. "Kita sebenarnya mau jika semua pekerjaan dikerjakan dengan baik sehingga memberi asas manfaat bagi masyarakat," ungkapnya.

Bagus Priyono, PPK proyek tersebut mengatakan, akan segera mengutus anggotanya dalam 2 hari kedepan untuk segera meninjau lokasi yang dimaksud dan melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan.

"Saya akan perintahkan anggota untuk segera cek itu pekerjaan dan membuat laporan," katanya.

Ia juga berjanji akan segera memanggil pihak rekanan untuk dimintai pertanggungjawaban terkait apa yang disampaikan oleh masyarakat.

Pekerjaan peningkatan jalan Galung-Limbadebata yang diprotes masyarakat berlokasi di Kecamatan Rantebulahan Timur. Paket proyek tersebut dikerjakan CV. Setiawan Perkasa menggunakan anggaran DAK tahun 2017 dengan nilai proyek Rp. 2.473.325.000 milliar. (klp/tfk)

Related

MAMASA 2991410203988007519

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Banner iklan disini