Bupati Mamuju Keluarkan Himbauan Pengurangan Penggunaan Bahan dari Plastik
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/03/bupati-mamuju-keluarkan-himbauan.html
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya pengurangan sampah plastik. Dimana pada tahun 2019 Indonesia urutan ke dua setelah Cina kemudian disusul Inggris penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Dimana daratan maupun lautnya sudah tercemar oleh sampah plastik.
Akibatnya banyak ekosistemnya yang mati karena memakan sampah plastik. Bahkan juga salah satu penyebab terjadinya banjir karena telah menyumbat saluran air.
Hal itu membuat Bupati Mamuju mengeluarkan edaran untuk dilaksanakan para perangkapnya pengurangan penggunaan bahan tempat makanan dan minuman yang bersumber dari plastik. Surat edaran tersebut berbunyi.
1.Mengurangi penggunaan bahan plastik/ busa polisterina (styrofoom) sekali pakai sebagai bahan kemasan makanan dan minuman dan mengganti dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan seperti kertas, daun, bahan organik dan bahan plastik yang muda terurai menjadi tanah sebagai bahan kemasan makanan dan minuman.
2.Menghindari penggunaan kemasan plastik, kantong plastik, pipet plastik, gelas yang berbahan plastik sekali pakai (styrofoom) dan pembungkus atau kemasan makanan dari (styrofoom) untuk beralih memakai gelas berbahan non plastik yang ramah lingkungan sesuai standar yang ditetapkan.
3.menyediakan dispenser atau teko penampungan air minum dan gelas kaca berbahan non plastik bagi konsumen.
4.tidak membuang sampah plastik ke sungai, rawa, laut dan tanah secara langsung, tetapi pada tempat sampah yang telah disediakan.
5.berperan aktif melakukan kampanye pengurangan penggunaan kantong atau kemasan plastik sekali pakai melalui media sosial atau media komunikasi lainnya sebagai bagian dari mendukung program Mamuju Mapaccing.
Sementara lurah Simboro, Ilham mengatakan dengan adanya edaran yang dikeluarkan oleh Bupati Mamuju Habsi Wahid pengurangan penggunaan dari bahan plastik . Ia memerintahkan agar disetiap masjid dalam wilayah kelurahan Simboro edaran tersebut disampaikan kepada masyarakat.
“Kami melalui masjid saja dulu, baru itu akan turun melakukan sosialisasi ke masyarakat, karena memang perlu proses yang panjang tetapi kita tidak mau mengalah akan berupaya tidak menghilangkan tetapi minimal mengurangi,” cetusnya.(Awal)
