Dinilai Melanggar, Begini Klarifikasi Caleg dan Petinggi PKS

Ketua DPW PKS Sulbar, Syamsuddin (foto net)

Mamuju, FMS - Munculnya pemberitaan tentang pembubaran kegiatan kampanye oleh Panwas Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju yang dilakukan oleh salah satu caleg dari PKS Mamuju, Maksum Dg Mannassa (MMD), diklarifikasi.

Maksun Dg. Mannasa menjelaskan, bahwa kegiatan pada hari itu sama sekali bukan sebagai kampanye. Dia mengatakan, itu adalah merupakan silaturahmi keluarga.

"Kalaupun saya dianggap tidak memiliki Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP), saya justru mau bertanya balik, bagaimana jika saya yang diundang oleh keluarga? Apakah harus menggunakan STTP?," kata Maksum. Rabu (2/1/2018).

Maksum menyebut, tidak mungkin dirinya mau menolak jika ada pihak keluarga yang mengundang untuk silaturahmi.

"Masa saya mau menolak kalau ada keluarga yang mengundang silaturahmi," pungkasnya.

Menurutnya, pertemuan itu dibuat semacam out dor dikarenakan kondisi rumah tidak muat dan sempit.

"Kondisi rumah tidak muat sehingga kita buat semacam pertemuan outdor," jelas Maksum.

Ditempat yang sama, Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Sulawesi Barat, Syamsuddin mengatakan, pihaknya tentunya akan mengkaji terlebih dahulu atas aturan pada PKPU soal larangan itu, sebagaimana yang disebutkan oleh pihak Bawaslu.

"Setahu kami, kalau pertemuan di indor ada aturan tersendiri, jumlahnya sekian orang begitupun outdor," ucapnya.

Syamsuddin menjelaskan, tentunya ini yang perlu dipahami oleh Bawaslu bahwa kegiatan ini bukan inisiatif dari caleg tapi dari masyarakat sendiri.

"Tentunya ini yang perlu menjadi perhatikan teman-teman dari Bawaslu, kegiatan ini bukan inisatif dari caleg tapi dari masyarakat sendiri," pungkas Syamsuddin.

Syamsuddin berharap agar Bawaslu jangan main-main larang saja.

"Bawaslu jangan main larang saja. Kami curiga, sepertinya ada sesuatu hal. Kok, kader kami sendiri yang diperlakukan seperti ini, banyak caleg-caleg yang lain lakukan demikian," kesal Syamsuddin.

(Adi Riadi)