Wakajati Sulbar Fokus Pencegahan Korupsi

Mamasa, FMS - Para pegiat anti korupsi di Mamasa harus bersiap untuk mengelus dada. Pasalnya, Wakil Ketua Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sulawesi Barat, Yulianto mengeluarkan pernyataan yang dinilai melemahkan upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.

Pernyataan tersebut Ia sampaikan dalam acara ramah tamah dengan Pemerintah Kabupaten Mamasa, Rabu (6/11) dengan mengatakan akan fokuskan kerja untuk upaya pencegahan korupsi.

"Tidak perlu kita tangkap-tangkap, kita akan fokuskan untuk pencegahan korupsi," katanya.

Bahkan Ia mencontohkan pernah diminta mengekspos kasus korupsi yang ditangani, namun dirinya menolak. "Saya tidak setuju ada yang ditersangkakan, prinsip saya bukan menindak tapi mencegah," ucapnya.

Usai kegiatan, saat dikonfirmasi kembali terkai pernyataanya tersebut, dirinya merespon singkat. "Ya, seperti tadi yang saya sampaikan. Memang arahnya kita titiknya pada pencegahan tindak pidana korupsi," jawabnya.

Ketika ditanya lebih jauh soal sejumlah kasus yang saat ini tengah dilaporkan pegiat anti korupsi di Mamasa dan dinilai mandek, Ia menuturkan tetap konsisten untuk upaya pencegahan.

"Penindakan adalah langkah terakhir. Pencegahan itu lebih baik," tuturnya.

Tentunya hal ini berbanding terbalik dengan ekspektasi pegiat anti korupsi di Mamasa yang getol mengawal sejumlah kasus yang pernah dilaporkan.

Merespon pernyataan Wakajati tersebut, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Mamasa, Bobi Patalangi secara tegas mengungkapkan kekecewaannya.

"Kalau sudah terbukti kenapa hanya mau pencegahan dan saya tidak setuju karena sama halnya memberikan kesempatan para oknum untuk korupsi. Kalau sudah begitu bagaimana mau ada efek jerah," katanya saat dikonfirmasi via pesan singkat.

Menurutnya, pernyataan kontroversial seperti itu akan membuat ekspektasi masyarakat terhadap pemberantasan korupsi semakin menurun.

 "Pemikiran sederhananya kalau demikian tidak ada lagi gunanya pengaduan masyarakat, toh tidak yang akan ditangkap.Percuma dong pengaduan masyarakat," tuturnya agak kesal.

Seperti diketahui, beberapa kasus yang tengah dikawal oleh LSM dan pegiat anti korupsi yang dilaporkan di Kejari Mamasa antara lain Perbaikan Darurat Bencana Alam Jembatan Tedong-tedong, Talud Buntubuda-Taupe tahun 2016, Peningkatan Jalan Tamalantik-Melangkena Padang tahun 2016, Peningkatan Jalan Pana-Ulu Salu tahun 2016, Proyek Pasar Messawa tahun 2016 dan Pemindahan Dana dari bank BPD ke bank BRI tahun 2018 oleh Badan Pengelola Keuangan Mamasa. Sementara contoh kasus yang dilaporkan di Kajati Sulawesi Selatan yakni Pengadaan Satu Juta Bibit Kopi di Mamasa tahun 2015. (kedi)

Related

MAMASA 8408071323522138226

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Banner iklan disini